Kamis (18/4/2024) Gubernur Maluku, Murad Ismail secara langsung membuka dengan resmi Gedung Baru Pasar Mardika. Atas nama Pemerintah Daerah Maluku, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat melalui Balai Sarana Prasarana Wilayah Maluku, yang telah mendukung pembangunan Gedung Pasar Mardika Baru ini.
Bangunan yang berdiri diatas lahan seluas 808,196 m2, dengan luas bangunan 20,171 m2 dan dibiayai Anggaran Kementerian Umum Dan Perumahan Rakyat sebesar Rp. 134.863.524.850,- .Dimulai dibangun pada 30 Desember 2021, Ground Breaking oleh Bapak Gubernur Maluku Murad Ismail pada 22 Januari 2022 dan rampung pada 22 Juli 2023.
Gubernur Maluku,Murad Ismai pun berharap dengan fasilitas yang ada, para pengelola, para pedagang dan masyarakat yang berkunjung di pasar ini, agar tetap menjaga kebersihan agar kondisi aman dan nyaman. “Jadikanlah Pasar ini sebagai ikon pasar di Maluku karena termasuk pasar dengan kategori berstandar nasional di Indonesia,” . Tak hanya menjaga, dia juga menegaskan agar tak ada lagi oknum atau kelompok yang mencari keuntungan sendiri dengan pungutan liar, Tegas Bapak Gubernur dalam sambutanya.
Sementara itu, Direktur Sarana Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR yang diwakili Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku, Reza Rizky Pratama ini telah diserahkan kepada Pemprov Maluku melalui Disperindag sebagai pengelola.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Yahya Kotta, dalam laporannya menyampaikan “Ada 1.700 pedagang menempati empat lantai bangunan pasar yang menampung pedagang sayur, ikan, daging, buah-buahan serta pedagang yang menjual pakaian dan kebutuhan pokok lainnya,”. Sebanyak 1.605 unit meja los pedagang kering dan basah serta kios tersedia bagi pedagang yang selama ini gedung putih, Pasar Arumbae dan pedagang yang berjualan di sepanjang ruas jalan Pantai Mardika.
52 pedagang makanan siap saji dan 389 pedagang sayur buah dan bumbu menempati lantai dua . sedangkan pada lantai tiga khusus pedagang pakaian dan sembako sebanyak 151 kios, juga dilengkapi dengan ruang pujasera, pedagang makanan siap saji, dan pedagang barang elektronik.
Kotta pun menyatakan, pedagang yang menempati gedung baru telah melalui proses verifikasi, yang dibuktikan dengan kartu pedagang, dan memenuhi seluruh kewajiban tanggung jawab sebagai pedagang secara rutin yang menjadi prioritas. “Pedagang juga telah melakukan pembayaran uang pendaftaran sebesar Rp600 ribu per Los, dan biaya pemanfaatan bangunan Rp25 ribu per hari, ” pungkasnya. (hyt)