Ambon, 23/04/2025. Dalam semangat kerja sama antarwilayah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku menggelar misi dagang dan investasi yang bertujuan memperluas jaringan bisnis serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Acara berlangsung di The Natsepa Resort & Conference Center. Dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Pembukaan acara dimulai dengan pemukulan tifa secara bersama oleh kedua Gubernur. Kegiatan ini mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, perikanan, pertanian, kehutanan dll.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menegaskan bahwa misi dagang ini bukan sekadar transaksi bisnis, tetapi langkah nyata membangun kesejahteraan bersama. Ia menekankan bahwa pembangunan bukan soal siapa lebih besar, melainkan bagaimana kedua daerah bisa berjalan bersama demi kemajuan.
Momentum penting dari kegiatan ini adalah penandatanganan kesepakatan kerja sama antara kedua provinsi. Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional dan Maluku sebagai wilayah strategis di Kawasan Timur Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara sinergis.
Diharapkan, kerja sama ini tidak hanya menjadi simbolis, tetapi benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kolaborasi yang semakin erat, kedua provinsi berupaya menciptakan peluang baru yang akan membawa manfaat bagi banyak pihak.






Misi dagang dan investasi antara Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur di tahun 2025 mencatat kesuksesan luar biasa! Tujuh perusahaan dari kedua provinsi berhasil menjalin kerja sama bisnis bernilai tinggi.
Di antara transaksi terbesar, PT. Bumi Menara Internusa dari Jawa Timur berkolaborasi dengan PT. Wahana Lestari Investama dari Maluku untuk pembelian udang vanamei dan tuna beku, dengan nilai transaksi mencapai Rp125,3 miliar per tahun. Sementara itu, perusahaan rokok Gapero mengamankan kesepakatan bernilai Rp99 miliar per tahun untuk distribusi produk di Maluku. Tak hanya itu, kerja sama lainnya mencakup pembelian cumi-cumi, tuna, produk unggas, kayu log, serta benih tanaman pangan dan hortikultura.
Terkait perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku, nilai perdagangan yang tercatat pada tahun 2023 mencapai Rp 3,01 triliun. Angka tersebut terdiri atas nilai bongkar (beli dari Maluku) Rp 1,66 triliun dan nilai muat (jual ke Maluku) Rp 1,35 triliun.
Hingga selesainya acara Misi dagang dan investasi (23/04/2025) pencatatan transaksi Totalnya Rp 460.751.014.000.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meneguhkan posisi strategisnya di Indonesia Timur. Utamanya pada era perlambatan ekonomi global, kerjasama antar daerah harus terus diperkuat. ” Kami fasilitasi pertemuan trader dan buyer, pelaku usaha dari Jawa Timur dan Maluku, “
Misi dagang ini tak hanya memperkuat ekonomi kedua provinsi tetapi juga membuka peluang baru bagi pengusaha lokal untuk berkembang di pasar yang lebih luas. (Hyt)