Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku melalui Bidang Industri melakukan giat monitoring kepada para pelaku IKM di Kota Ambon (Kamis,25/07/2024). Kegiatan monitoring bagi pelaku IKM dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Industri Provinsi Maluku, Marchelino Paliama.
IKM Tekad, yang belokasi di Desa Tawiri menjadi tempat pertama lokasi kunjungan. IKM yang berproduksi sejak 2017 ini memproduksi produk unggulan snack kacang yang memiliki 3 varian rasa yakni, original, kayu manis, pedas manis, keripik bawang ada original, udang, ikan tuna pastel mini ada abon sapi, abon ikan tuna. Produksi perbulan IKM Tekad sebanyak 1000 pcs dan telah didistribusi pada gerai dan ritel modern di Kota Ambon.
Ibu Margareth sebagai owner IKM Tekad menyampaikan berbagai progress dan tantangan yang dihadapi termasuk didalamnya proses inovasi yang dilakukan untuk memakai packaging yang modern sehingga menjadikan produk semakin berkualitas baik dari segi tampilan maupun aspek lain seperti legalitas, “kami terus berupaya menjaga kualitas produk sesuai standar yang telah ditentukan pemerintah maupun Pasar” paparnya. Selain produk kacang, produk yang sementara dikembangkan yakni produk turunan Ikan Lele dan Nila yakni Keripik dsb. Ditempat produksi ini pun telah tersedia bahan baku seperti ikan lele dan ikan nila yang dibudidaya maupun produk frozen food, tandas Ibu Margaret.
Lokasi kedua yang ditemui yakni di IKM Malk Chips,Desa Galala. Tim di terima langsung owner, Ibu Indah. IKM Malk Chips memproduksi produk dari bahan Keladi dan Sukun dalam bentuk Keripik. Dalam sekali produksi, IKM Malk Chips mengolah 100 kg bahan baku dengan estimasi 80-100 pcs. Varian rasa yang tersedia yakni pedas manis , asin gurih, dan original , untuk ukuran keripik tersedia dengan kemasan ukuran 350gr, dan 200 gr. Selain memasarkan di gerai modern dan tempat ole-ole namun produk keripik Malk Chips juga telah melayani pemesanan keluar Provinsi Maluku menggunakan marketplace. Adapun dalam monitoring ini ditemui beberapa kendala dan inovasi yang telah dilakukan. IKM Malk Chips sendiri telah berproduksi sejak 2018 dan owner, Ibu Indah mengucapkan terima kasih karena telah dibantu selama ini oleh Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku yang senantiasa melakukan pendampingan dan dukungan, “saya merasakan begitu besar dorongan dan motivasi bagi kami pelaku IKM selama ini dan kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi konsumen dengan menghadirkan bahan baku terbaik dari alam Maluku yang kami kemas dalam produk keripik Malk Chips”, papar Ibu Indah.
Lokasi terakhir yang dikunjungi tim yakni IKM Mie Sehat Cempaka yang berlokasi di Jalan Cempaka, Kota Ambon. IKM yang memproduksi produk unggulan Mie Sehat berbahan Sagu dan turunannya ini mulai beroperasi sejak 2020. Dalam proses monitoring dan pendampingan, didapati tim bahwa Ibu Dhya Puspita selaku owner senantiasa berinovasi menghadirkan produk olahan Sagu yang secara tradsional hanya dikomsumsi menjadi olahan papeda namun oleh kegigihan dan motivasi untuk mengangkat produk local Provinsi Maluku menjadi kebanggan Maluku namun sebagai kebanggan kuliner Indonesia pada umumnya yang melengkapi cita rasa kuliner Indonesia. “Tentu saja proses tidak mudah, namun untuk mendapatkan produk terbaik perlu adanya proses, untuk itu kami berkomitmen untuk mengontrol kualitas produk dari pengambilan bahan baku hingga menjadi produk jadi,mie dan produk turunannya”. Tegas dyah.
Dalam sekali produksi untuk tiap harinya perlu 3-6 jam dan menghasilkan 120 pcs Mie dan 100 pcs produk lainnya. Untuk varian rasa Mie Sehat berbahan sagu disesuaikan dengan selera konsumen, Untuk pewarna, kami memakai pewarna alami dari Buah Naga,Buah Bit, Pare dll. “Produk serupa kami produksi yakni mie sehat dari sari buah atau sayur yang khusus bagi anak-anak yang tidak menyukai sayuran, dan direkomendasikan bagi anak-anak stunting” tambah dyah.
Untuk memastikan originalitas produk, kami bekerja sama dengan para petani sagu dari Pulau Ambon (Negeri Rutong dan Morela) serta dari Pulau Seram dan kami mengharapkan untuk bahan baku tetap dari Provinsi Maluku.”Produk Sagu dari Provinsi Maluku itu Putih bersih dan berbeda dari Provinsi lain dan kami bersyukur bahan baku yang berkualitas nanti akan menjadi kebanggan Masyarakat Maluku dan bukan hanya sagu maluku menjadi alternatif pangan namun bisa menjadi kebutuhan masyarakat sehingga demandnya terus ada dan petani sagu dapat terus diberdayakan” tandasnya.
Dyah pun menyampaikan, selain produk mie sehat dari sagu, ada juga produk lainnya yakni kue sagu yang bebas gluten yang cocok bagi anak-anak berkebutuhan khusus, ada juga jus dan aneka produk lainnya. Produk-produk Mie Sehat dari bahan Sagu dapat diperoleh di Gerai-gerai Modern baik local maupun Nasional dan telah dipasarkan untuk kebutuhan domestik dan juga untuk kebutuhan ekspor ke negara tertentu.
Kepala Bidang Industri Disperindag Maluku, Marchelino Paliama di sela-sela kunjungan menyampaikan banyak terima kasih kepada para pelaku IKM yang hari ini (14/07/2024) dikunjungi, mampu berkembang dan beinovasi bersama Pemerintah Provinsi Maluku untuk menjadikan produk-produk unggulan Provinsi Maluku terus dikenal luas dan mampu menunjukan kualitasnya baik control produk,legalitas maupun mampu melewati kurasi yang ada. Hal ini tentunya sejalan dengan program Pemerintah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) , gerakan inisiatif untuk memajukan produk-produk local Indonesia dan upaya meningkatkan kepercayaan Bangsa Indonesia akan potensi dan kualitas produk local dalam negeri. Pentingnya awarnes / kesadaran bagi seluruh masyarakat untuk bersama mempromosikan produk-produk unggulan lokal sehingga menjadi trigger bagi para pelaku IKM agar terus berinovasi dan berkreativitas, meningkatkan daya saing dan tentunya harapan kami sebagai Pemerintah yakni produk lokal Berjaya di Negeri sendiri, menciptakan peluang lapangan kerja dan mendukung majunya Pertumbuhan Ekonomi. Kegiatan yang dilakukan di hari ini sebagai arahan dari Pimpinan untuk terus menggelorakan dukungan terkait Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia. (hyt)