Upaya mendorong pengembangan Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) di Maluku khususnya kerajinan lokal daerah, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku melaksanakan Pelatihan Proses Produksi Kerajinan Lokal di Kabupaten Buru, tanggal 4 – 5 Oktober 2023, yang diikuti oleh 20 peserta yang merupakan calon wirausaha baru kaum muda milenial bertempat di Aula Dinas Perindag Kabupaten Buru.
Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru, Achdam Syahfan Umasugi serta dihadiri oleh Pejabat Struktural dan Fungsional lingkup Dinas Perindag Buru, Rabu, 4/10.
Dalam sambuatan pembukaan, Kepala Dinas menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan seperti ini harus terus ditumbuhkembangkan karena merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Maluku bagi rakyat di Bumi Bupolo dan sangat menyentuh kaum muda milineal yang terus berjuang bagi pengembangan diri dan usaha yang sementara digeluti sebagai upaya menggerakkan perekonomian masyarakat kecil.
“Kami memberikan apresiasi dan penghargaan bagi Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindag Maluku dengan apa yang telah dilaksanakan saat ini. Harapannya kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan guna menggali potensi-potensi lokal daerah di Kabupaten Buru. Sektor industri kecil memang perlu mendapat perhatian ekstra dari Pemerintah, karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, saya ingin melihat produk-produk yang dihasilkan setelah pelatihan yang mungkin bisa memberikan inspirasi dan kreasi bagi peserta dimasa mendatang” ujar Syahfan.
Kepala bidang industri Dinas Perindag Provinsi Maluku, Marchelino Paliama dalam arahannya menyampaikan bahwa Industri Kecil Menengah pada dasarnya memiliki nilai strategis dalam pengembangan ekonomi dan apabila ditekuni merupakan usaha yang sangat menjanjikan. Konsep pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku merupakan inovasi nyata sebagai bukti aktualisasi nilai-nilai perjuangan mensejahterakan rakyat Maluku sesuai visi dan misi Bapak Gubernur Maluku dan arahan lanjutan terkait desa-desa binaan dari OPD, serta menggali potensi-potensi daerah yang bisa dikembangkan guna menunjang atau menopang perekonomian masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi dan Daerah bersinergi dalam hal penumbuhan dan pengembangan industri kecil menengah di daerah. Salah satu yang dipandang perlu untuk dikembangkan adalah produk-produk kerajinan berbahan dasar lokal.
Potensi yang menjanjikan tersebut, kemudian menjadi nilai perjuangan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku bersinergi dengan Dinas Perindag Buru dalam melakukan kegiatan Pelatihan Proses Produksi Kerajinan Lokal bagi para pelaku industri di Kabupaten Buru. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pelaku IKM mendapatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengembangkan desain produk hingga terkesan tidak monoton, mampu meningkatkan harga jual di pasar. Dan yang paling penting adalah agar dapat meningkatkan pendapatkan dan nilai ekonomi dari para pelaku industri kerajinan lokal ini pada masa-masa mendatang, papar Marchelino.
Pelatihan diajarkan oleh instruktur dari UPTD Balai Aneka Industri dan Kerajinan (BAIK) dengan Instruktur Adrian yang merupakan praktisi kerajinan. Pelatihan ini di ikuti oleh 20 orang yang semuanya merupakan calon wirausaha baru industri di bidang usaha kerajinan. Peserta dibimbing untuk praktek membuat barang-barang kerajinan berbahan baku lokal seperti pasir, kerang, siput laut, batok kelapa selama tiga hari. Hasil dari pelatihan tersebut diharapkan peserta sudah bisa membuat berbagai produk kerajinan, diantaranya tempat tissu dalam berbagai varian bentuk, tempat persembahan, tempat permen, vas bunga, keranjang buah, dan berbagai kerajinan dari bahan-bahan lokal yang ada disekitar desa Namlea-Buru.
Siti Intan salah satu peserta pelatihan merasa sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Melalui kegiatan ini dirinya dan semua peserta mendapatkan banyak pengalaman dan tambahan keterampilan baru yang belum pernah kami ketahui dan buatkan.
“Kami sudah siap merencanakan pembentukan kelompok kerja milineal di Kota Namlea-Buru, yang memudahkan koordinasi dalam bekerja nantinya, ujar Siti. Peserta sangat antusias mengikuti bimbingan teknis ini, terbukti dari awal kegiatan seluruh peserta dapat hadir dari pagi sampai sore hari.
Instruktur kegiatan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada peserta karena semangatnya mengikuti bimbingan teknis ini.
“Diharapkan melalui pelatihan ini akan tumbuh industri-industri baru yang bergerak di bidang kerajinan, semoga dengan banyaknya industri kerajinan akan menumbuhkan spirit berwirausaha dari para kaum milineal sebagai bukti nyata keikutsertaan mereka dalam pembangunan” ujar Adrian, praktisi kerajinan lokal khas Maluku.
Kegiatan selama dua hari tersebut ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Perindag Kabupaten Buru. Dalam sambutannya, ia mengutip ajaran Bung Karno dalam pemikirannya mengatakan bahwa sistem ekonomi gotong royong dalam perekonomian yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk dapat menikmati pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan berkeadilan, tuturnya.
Spirit perjuangan ini harus menjadi modal sosial bagi masyarakat di Kota Namlea, untuk terus memacu diri, belajar dan bekerja secara bergotong royong guna mencapai kesejahteraan dan keadilan.
“Upaya nyata Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dalam program dan kerja nyata sebagai bentuk pelaksanaan implementasi Keputusan Gubernur Nomor 90 Tahun 2023 tentang Satu OPD Satu Desa Binaan,” kata kepala Dinas Perindag Buru.
Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, kami optimistis produk ekonomi kreatif yang dibuat generasi milenial Maluku akan semakin berkembang dan dikenal oleh publik dan Bumi Bupolo menjadi yang pertama dalam membumikan produk lokal tersebut, tegasnya. (Pm _ Hyt)