Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku terus meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri pengolahan kelapa di Provinsi Maluku cukup berkembang di beberapa wilayah seperti Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Buru-Buru Selatan” kata Kepala Bidang Industri Dinas Perindag Maluku Marchelino Paliama di Negeri Wotay, Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah pada saat membuka kegiatan Pelatihan Kelapa Terpadu di Kabupaten Maluku Tengah.

Marchel menyebutkan, Kabupaten Maluku Tengah, sebagai salah satu daerah yang berpeluang dalam pengembangan industri pengolahan kelapa yang produktif. “Karena di sana, lahan kelapa luas, sehingga cukup prospektif. Daerah pesisir Seram Utara, Maluku Tengah memiliki prospek dan potensi kelapa yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi produk ekonomis bernilai”, ujarnya

Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Maluku akan melakukan kegiatan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) Kelapa Terpadu di Maluku Tengah. Upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya.

“Kelapa menjadi produk olahan produktif, mulai dari buah hingga ke akar bila dikelola secara baik dan professional, pada akhirnya dapat memberikan dampak ekonomis bagi penumbuhan dan pengembangan industri kelapa di Maluku”, harapnya.

Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Maluku Tengah, terdiri dari dua jenis kegiatan utama, yaitu fasilitasi penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa, nata decoco, VCO), pengembangan sentra industri kecil arang tempurung kelapa, Cocopeat, Cocofiber.

Kegiatan fasilitasi penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa, nata de coco, VCO dan lainnya), dilaksanakan melalui pelatihan proses produksi kelapa terpadu bagi pelaku IKM pengolahan kelapa kepada 20 orang. Selain itu, fasilitasi mesin dan bantuan peralatan IKM pengolahan cocopeat dan cocofiber, dan rumah produksi beberapa kelompok pelaku industri pengolahan kepala di Pulau Seram, Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Peserta sebanyak 20 orang yang berasal dari Kecamatan TNS dan sekitarnya yang turut serta secara aktif dalam pelaksanaan Bimtek dimaksud yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari bertempat di negeri Wotay,  Kecamatan TNS, Maluku Tengah. Peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap materi dan praktek yang diberikan oleh instruktur, dan menambah pengetahuan dan keterampilan bagi mereka. Instruktur yang mendampingi dan memberikan materi yakni Balto Riupassa. Berbagai materi dasar diberikan dalam upaya merubah pola pikir dari para peserta sehingga benar-benar terbangun spirit berwirausaha dan peningkatan motivasi diri dalam mengembangkan produk-produk dari kelapa sesuai dengan perkembangan dan trend pengolahan kepada saat ini. Dalam kegiatan Bimtek ini juga diberikan bantuan peralatan perbengkelan dan fasilitasi pendafataran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penerbitannya sebanyak 25 IKM yang berada di Kecamatan TNS, Maluku Tengah.

Produk yang dihasilkan dari Pelatihan ini berupa minyak kelapa sehat, VCO, Nata de coco. Rilen Manusiwa peserta pelatihan, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku yang telah memberikan pengetahuan dan Bantuan Peralatan bagi kami melalui kegiatan ini. “Kami selaku peserta siap mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku dengan terus meningkatkan produktivitas produksi sehingga industri kelapa terus meningkat dan pasar ekspor dapat di capai”, katanya.

Marchelino Paliama mewakili Kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku dalam arahan penutupan, menegaskan agar para peserta terus meningkatkan produktivitas dan melakukan inovasi produk, sehingga sinergi antara pemerintah dan kalangan pelaku industri khususnya para pelaku industri pengolahan kelapa dapat ditumbuhkembangkan dan menjadi sentra industri pengolahan kepala yang berdaya saing. (Pm)

id_IDIndonesian