Dalam rangka mengimplementasikan arahan dan kebijakan Gubernur Maluku melalui Keputusan Gubernur Nomor 90 Tahun 2023 tentang Satu OPD Satu Desa Binaan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di dalam Pemerintah Provinsi Maluku, berupa dan berjuang secara mandiri dalam melakukan dan menindaklanjuti arahan Bapak Gubernur Maluku tersebut dengan melaksanakan Pelatihan Kerajinan di Desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Strategi yang dilakukan ini dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat terutama yang berada pada kelompok pada daerah perbatasan dan rentan terhadap kemiskinan. Konsep yang dilakukan adalah dengan menumbukan jiwa berwirausaha dengan melakukan intervensi terhadap perluasan lapangan kerja industri yang tetap memanfaatkan komoditi inti desa atau produk-produk lokal (local product) yang berlimpah di tiap desa termasuk desa Wowonda di dalamnya.

Kegiatan pemberdayaan didaerah perbatasan dalam upaya pengentasan kemiskinan dilakukan dengan membentuk karakter berpikir dari masyarakat sehingga terpola secara simultan konsep jiwa berwirausaha dalam jati diri dari para masyarakat khususnya peserta pelatihan

Dalam upaya mendorong pengembangan Industri di Maluku, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku melaksanakan kegiatan Pelatihan Proses Produksi Kerajinan Lokal di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tanggal 6-9 Juli 2023, yang diikuti oleh 20 peserta yang merupakan calon wirausaha baru IKM kerajinan bertempat di aula Yayasan Pendidikan Katolik SD 2 Naskat Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Pelatihan Kerajinan Lokal ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Cornelis Batmomolin serta dihadiri oleh Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Marchelino Paliama,  Kepala Bidang Perindustrian  Dinas Perindagnaker Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kepala Desa Wowonda dan perangkat desa.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Pemerintah Provinsi Maluku sangat peduli dalam upaya memberdayakan masyarakat industri khususnya yang berada di desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Program/kegiatan ini harus terus kembangkan karena merupakan salah satu program pemerintah yang menyentuh langsung masyarakat dan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat kecil.

“Kami memberikan apresiasi dan penghargaan bagi Bapak Gubernur Maluku karena melalui Dinas Perindag Maluku sehingga desa Wowonda bisa dipilih menjadi desa binaan dari Dinas Perindag Maluku. Dan kegiatan pelatihan ini dapat memberikan meciptakan tenaga-tenaga produktif dan terampil khususnya disektor kerajinan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dari masyarakat yang ada. Harapannya kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan guna menggali potensi-potensi daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar lainnya. Sektor industri kecil memang perlu mendapat perhatian ekstra dari Pemerintah, karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Mewakili Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, saya ingin melihat produk-produk yang dihasilkan setelah pelatihan yang mungkin bisa memberikan inspirasi dan kreasi bagi peserta dimasa mendatang” ujar Batmomolin.

Kepala bidang industri Dinas Perindag Provinsi Maluku dalam arahannya menyampaikan bahwa Industri Kecil Menengah pada dasarnya memiliki nilai strategis dalam pengembangan ekonomi dan apabila ditekuni merupakan usaha yang sangat menjanjikan.Konsep pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku merupakan inovasi nyata sebagai bukti aktualisasi nilai-nilai perjuangan mensejahterakan rakyat Maluku sesuai visi dan misi Bapak Gubernur Maluku dan arahan lanjutan terkait Satu OPD Satu Desa Binaan, dalam upaya menggali potensi-potensi daerah yang bisa dikembangkan guna menunjang atau menopang perekonomian masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam hal penumbuhan dan pengembangan industri kecil menengah di daerah. Salah satu yang dipandang perlu untuk dikembangkan adalah produk-produk kerajinan berbahan dasar lokal.

Potensi yang menjanjikan tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku bersinergi dengan Dinas Perindagnaker KKT, melakukan kegiatan Pelatihan Proses Produksi Kerajinan Lokal bagi para pelaku industri di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pelaku IKM mendapatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengembangkan desain produk hingga terkesan tidak monoton, mampu meningkatkan harga jual di pasar. Dan yang paling penting adalah agar dapat meningkatkan pendapatkan dan nilai ekonomi dari para pelaku industri kerajinan lokal ini pada masa-masa mendatang.

Pada sesi praktek pelatihan diajarkan oleh instruktur dari UPTD Balai Promosi Kerajinan dengan Instruktur Adrian yang merupakan praktisi kerajinan.

Pelatihan ini di ikuti oleh 20 orang yang semuanya merupakan calon wirausaha baru industri di bidang usaha kerajinan. Peserta dibimbing untuk praktek membuat barang-barang kerajinan berbahan baku lokal seperti pasir, kerang, siput laut, batok kelapa selama tiga hari. Hasil dari pelatihan tersebut diharapkan peserta sudah bisa membuat berbagai produk kerajinan, diantaranya temapt tissu dalam berbagai varian bentuk, tempat persembahan, tempat permen, vas bunga, keranjang buah, cermin wajah dan berbagai kerajinan dari bahan-bahan lokal yang ada disekitar desa Wowonda.

Modesta Ratuain, salah satu peserta pelatihan merasa sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Melalui kegiatan ini dirinya dan semua peserta mendapatkan banyak pengalaman dan tambahan keterampilan baru yang belum pernah kami ketahui dan buatkan.

Modesta selaku peserta yang dituakan sudah berencana akan segera membentuk kelompok pengrajin, apalagi mayoritas peserta berasal dari satu desa Wowonda, tentu akan memudahkan koordinasinya. Peserta sangat antusias mengikuti bimbingan teknis ini, terbukti dari awal kegiatan seluruh peserta dapat hadir dari pagi sampai sore hari.

Instruktur kegiatan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada peserta karena semangatnya mengikuti bimbingan teknis ini.

“Diharapkan melalui pelatihan ini akan tumbuh industri-industri baru yang bergerak di kerajinan, semoga dengan banyaknya industri kerajinan akan memasyarakatkan kembali hasil kerajinan,” ujar Adrian, praktisi kerajinan dari Maluku.

Sementara itu, dalam sambutan penutupan kegiatan pelatihan, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Marchelino Paliama menegaskan agar ilmu dan teknologi yang dimiliki bukan saja menjadi milik sendiri tapi dapat dibagikan bagi masyarakat lainnya, sehingga kemandirian ekonomi dapat terwujud dalam bentuk produk kerajinan yang bernilai ekonomis dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat di desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tandasnya.

Bung Karno dalam pemikirannya mengatakan bahwa sistem ekonomi gotong royong dalam perekonomian yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk dapat menikmati pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan berkeadilan. Spirit perjuangan ini harus menjadi modal sosial bagi masyarakat di desa Wowonda, untuk terus memacu diri, belajar dan bekerja secara bergotong royong guna mencapai kesejahteraan dan keadilan. Upaya nyata Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dalam program dan kerja nyata sebagai bentuk pelaksanaan implementasi Keputusan Gubernur Nomor 90 Tahun 2023 tentang Satu OPD Satu Desa Binaan, katanya. (mP)

id_IDIndonesian