Pemerintah Daerah Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku terus mendorong Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) untuk meningkatkan daya saing produknya melalui model pembinaan Industri berbasis sentra, yaitu One Village One Product (OVOP) yang mengangkat keunggulan IKM lokal. Ini seirima dengan arahan pengembangan industri di Maluku sesuai harapan Bapak Gubernur Maluku untuk mengembangkan satu desa satu produk atau yang lebih dikenal dengan one village one product (OVOP).
Dalam mengimplementasikan arahan Bapak Gubernur Maluku tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku menginisiasi Program/Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil, Menengah dan Aneka melalui pendekatan OVOP dengan mengarahkan pada perubahan pola pikir dari sumber daya manusia industri yang ada di lingkup negeri/desa.
Keunggulan komperatif yang dimiliki oleh Negeri Tengah-Tengah Kabupaten Maluku Tengah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindag Maluku. Potensi sumber daya alam yang sangat menjanjikan yang dimiliki oleh Negeri Tengah-Tengah membuktikan bahwa produk Sukun menjadi salah komoditi unggulan yang siap bersaing dengan daerah lain, sebab memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Untuk itulah, kehadiran Pemerintah sebagai fasilitator menjadi sebuah kebutuhan dalam menjembatani persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di Maluku.
Saat ini, pelaku IKM telah mampu menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh pasar domestik dan ekspor, dengan kualitas yang kompetitif. Selain itu, jumlah IKM tersebar di seluruh wilayah Tanah Air dengan jenis usaha dan produknya yang sangat beragam,” ungkap Kepala Dinas Dinas Perindag Maluku, Yahya Kotta saat membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Proses Produksi Pangan Lokal dan Diversifikasi Produk OVOP di Daerah Tertinggal di Negeri Tengah-Tengah, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (28/06).
Hadir dalam kegiatan pembukaan tersebut yang mewakili Dinas Perindag Provinsi Maluku Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama, Kasubag Perencanaan Yudith Kapressy, Kepala Pemerintah Negeri Tengah-Tengah Umar Tuharea, dan perangkat negeri.



























Kepala Dinas Perindag Maluku, mengemukakan bahwa masing-masing daerah di Maluku memiliki potensi baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat didorong untuk menghasilkan produk andalan dengan ciri khas dan karakteristik tersendiri sehingga menjadi keunggulan komparatif dari daerah tersebut. “Salah satunya ialah tanaman Sukun yang memiliki tekstur dan kualitas yang baik sehingga perlu dikembangkan menjadi produk OVOP khas Provinsi Maluku khususnya di Negeri Tengah-Tengah Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah,”, katanya.
“Pemerintah Daerah Maluku melalui Dinas Perindag Maluku bertekad untuk terus memperkuat dan menonjolkan aspek keunggulan yang melekat pada produk tersebut, baik karena bahan bakunya, ciri khas dan keunikannya, tradisinya, kearifan lokalnya, maupun reputasinya,” papar Kadis. Kami terus memberdayakan pelaku industri di daerah, seirima dengan visi dan misi Gubernur Maluku untuk menghasilkan Produk-Produk Industri Lokal yang berkualitas dan mampu berdaya saing. “Konsep OVOP merupakan salah satu misi dari Bapak Gubernur Maluku, Murad Ismail sehingga kemudian menjadi salah satu program prioritas dari Dinas Perindag Maluku, dan pada tahun 2023 ini 2 pilot project telah dilakukan yakni Produk OVOP tanaman Keladi di Negeri Porto dan Produk OVOP tanaman Sukun di Negeri Tengah-Tengah Kabupaten Maluku Tengah’, tandasnya
Penguatan kapasitas sumber daya manusia industri, tentunya terus dilakukan dalam bentuk kegiatan Bimbingan Teknis yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku seperti yang dilakukan di Negeri Tengah-Tengah, Kabupaten Maluku Tengah yang dampaknya dirasakan oleh para peserta nantinya, tegasnya.
Sebanyak 25 orang peserta dilatih selama 4 hari dari tanggal 28/06-01/7 yang dibagi dalam empat kelompok yang terfokus pada pengembangan produk OVOP Sukun yang merupakan tanaman unggulan dari negeri Tengah-Tengah dan kegiatan dipusatkan pada Balai Negeri Tengah-Tengah.
Pada kegiatan Bimtek ini, Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama menyampaikan materi terkait pemanfataan pengurusan perijinan berusaha seperti PIRT, Sertifikasi Halal dan NIB bagi peningkatan berusaha dari para pelaku industri di negeri Porto.
Sementara itu, pembobotan dalam merubah paradigma berpikir para peserta melalui materi bimtek dan praktek yang disajikan langsung oleh praktisi yang juga merupakan instruktur dari D&D Jakarta Deli Gunarsa, tentang bagaimana pemanfataan tanaman-tanaman lokal Sukun untuk diubah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis dan dapat menembus pasar baik lokal, nasional maupun internasional.
Kegiatan selama 4 hari tersebut menghasilkan berbagai produk olahan Sukun seperti tepung Sukun, mie Sukun, nuget Sukun, keripik Sukun dalam berbagai varian dan bentuk, onde-onde Sukun, bolu lapis Sukun kenari, cookies Sukun, kacang Sukun kenari, kacang Sukun kenari gorang, pudding Sukun juga kolak Sukun.
Begitu sukacita dan sangat berkesan yang dirasakan oleh para peserta. Salah seorang peserta Wirda Tuharea memberikan apresiasi terhadap apa yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. “Bukan hanya ilmu tapi kami telah difasilitasi dengan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB)”, katanya. Sementara itu, Kepala Pemerintaha Negeri Tengah-Tengah Umar Tuharea menyampaikan terima kasih Ibu Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian RI, juga Pemerintah Daerah Maluku khususnya Bapak Gubernur Maluku dan Ibu Widya selaku Ketua Dekranasda Maluku yang begitu peduli dalam mengembangkan tanaman produktif dari negeri kami Tengah-Tengah. Selain itu pula bantuan peralatan pengolahan tepung dan pemotong Sukun dan kemasan yang diberikan menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan produk OVOP kami ini. Dirinya berharap agar market atau pasar dapat juga di berikan oleh Pemerintah Maluku melalui Dinas Perindag Provinsi Maluku, katanya.
Dalam kegiatan Bimtek ini juga diberikan bantuan peralatan pengolahan sebagai stimulan atau pemacu dalam pengembangan pengolahan produk Sukun (kemasan, alat olahan pangan).
Ada hal yang menarik yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdangangan Provinsi Maluku ialah memfasilitasi pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai salah satu bentuk perjanjian kinerja dengan Ditjen IKMA Kemenperin RI, dimana pada acara penutupan di bagikannya 25 NIB bagi para pelaku industri yang berada di negeri Tengah-Tengah, Saparua Kabupaten Maluku Tengah.
Sementara itu, dalam sambutan penutupan kegiatan Bimtek ini, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Marchelino Paliama menegaskan agar ilmu dan teknologi yang dimiliki bukan saja menjadi milik sendiri tapi dapat dibagikan bagi masyarakat lainnya, sehingga kemandirian ekonomi dapat terwujud dalam bentuk produk OVOP Sukun di negeri Tengah-Tengah, tandasnya. Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, namun bertanyalah pada dirimu sendiri apa yang sudah kamu berikan bagi negara, ini harus menjadi spirit perjuangan bagi seluruh peserta yang ada demi kemajuan industri pangan lokal produk OVOP di negeri Tengah-Tengah, kita harus hidup untuk terus menjadi berkat walaupun itu kecil nilainya, katanya. (mP)