Bambu dan pisang merupakan tanaman yang tumbuh sumbur dan tersebar hampir di seluruh dataran Maluku, dan salah satunya di Kabupaten Maluku Tenggara dan Seram Bagian Barat. Dua Kabupaten ini memiliki luas wilayah produktif tanaman bambu dan Pisang sehingga komoditi ini perlu dilestarikan serta dikembangkan melalui tangan-tangan kreatif yang dapat menghasilkan berbagai produk kerajinan dan memiliki nilai ekonomis yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
Upaya menumbuhkan dan mengembangkan komoditi bambu dan pelepah pisang tersebut, menjadi perhatian penuh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku. Sinergi yang dilakukan pun melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Maluku sebagai salah satu Bapak Angkat dalam membeli dan memasarkan produk akhir dari kedua komoditi ini.
Pemberdayaan Ekonomi melalui pendekatan kepada Daerah Perbatasan dan Kemiskinan Ekstrim menjadi perhatian utama Pemerintah Pusat sehingga melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku mengadakan Bimbingan Teknis Proses Produksi Anyaman di Daerah Perbatasan di Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 19-22 Juni, dan di Daerah Kemiskinan Ekstrim pada Kabupaten Seram Bagian tanggal 23 – 26 Juni 2023.
Kegiatan Bimtek Anyaman di Kabupaten Maluku Tenggara di buka secara resmi oleh Wakil Bupati Ir. Petrus Beruatwarin, M.Si. Dalam sambutannya, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara memberikan apresiasi dan pengharagaan yang tinggi bagi Pemerintah Provinsi Maluku khususnya Bapak Gubernur Maluku yang telah memberikan perhatian bagi masyarakat di Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei, dimana melalui Dinas Perindag Maluku diadakan Bimtek Anyaman sebagai modal sosial dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, mewakili Kepala Dinas Perindag Maluku yang diwakili oleh Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama. Dalam laporannya sangat berharap agar potensi dan komoditi bambu dan pelepah pisang yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara dapat diberdayagunakan dalam menghasilkan produk-produk yang berdaya saing, sehingga mampu bersaing dengan produk dari daerah lain. Selain itu pula, menurutnya, produk bambu dan pelepah pisang harus dijadikan produk unggulan dari Ohoi Ohoiren yang merupakan salah satu penghasil bambu dan pelepah pisang di Kabupaten Maluku Tenggara dan di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini antara lain:
- Menghasilkan wirausaha baru di bidang kerajinan anyaman bambu, khususnya di wilayah Ohoi Ohoiren di Kabupaten Maluku Tenggara dan 19 Jemaat di Klasis Seram Barat Piru Kabupaten Seram Bagian Barat.
- Meningkatkan kemampuan atau keterampilan para pelaku industri kecil mengengah (IKM) terkait desain, serta meningkatkan sumber daya ekonomi bagi kesejahteraan keluarga, khusunya masyarakat di Ohoi Ohoiren dan 19 Jemaat di Klasis Seram Barat.
- Menciptakan kreativitas dan inovasi bagi IKM kerajinan bambu agar pemanfaatan bahan bambu dapat berkembang menjadi produk yang memiliki inovasi dengan keunikan tersendiri, serta memiliki kualitas bersaing dengan macam-macam motif anyaman dari bambu.
Bimtek Anyaman Bambu ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari berlangsung di Baeleo Ohoi Ohoiren Kecamaran Kei Kabupaten Maluku Tenggara yang diikuti oleh 20 orang peserta Para peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap materi dan praktek yang diberikan oleh instruktur, dan menambah pengetahuan dan keterampilan bagi mereka.
Instruktur yang mendampingi dan memberikan materi pelatihan yakni Cornelia Lina Meiliasari dari YL Craft Yogyakarta. Berbagai materi dasar diberikan dalam upaya merubah pola pikir dari para peserta sehingga benar-benar terbangun spirit berwirausaha dan peningkatan motivasi diri dalam mengembangkan produk-produk olahan dari bahan dasar bambu.
Produk-produk yang dihasilkan dari Pelatihan ini berupa tas, dompet, tempat tisu, tempat sampah, asbak dan lainnya. Salah seorang peserta Yuliana sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku yang telah memberikan berkah melalui kegiatan Bimtek Anyaman Bambu di Ohoi kami. Harapan kami, semoga hasil akhir berupa produk-produk olahan dari bambu ini dapat dipasarkan dan menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, Ny. Widya Pratiwi Murad turut menyaksikan secara langsung dan memberikan motivasi bagi para pelaku industri anyaman di 19 Jemaat yang berada di Klasis Seram Barat Piru Kabupaten Seram Bagian Barat. Selaku Ibunya orang Maluku, Widya berharap agar semua stakeholder dapat bergandeng tangan mensukseskan pembangunan di sektor Industri bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat. Pada kesempatan tersebut Pemerintah Provinsi Maluku memberikan bantuan peralatan anyaman bambu bagi masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sementara itu, dalam sambutan penutupan kegiatan Pelatihan Anyaman ini, Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama, menegaskan agar spirit berwirausaha yang telah dimiliki oleh para peserta harus menjadi modal sosial dalam mengembangkan produk bambu guna kesejahteraan hidup masyarakat pelaku industri anyaman di Ohoi Ohoiren Kabupaten Maluku Tenggara. Selain itu, dirinya berharap agar produk-produk ayaman bambu ini bisa menjadi produk unggulan dari Ohoi Ohoiren di Kabupaten Maluku Tenggara dan juga di tiap Jemaat (khususnya 19 Jemaat) yang berada di Klasis Seram Barat, sehingga sejalan dengan konsep Bapak Gubernur Maluku untuk menjadikan satu desa satu produk atau yang lebih dikenal dengan nama one village one product (satu desa satu produk). Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita sapa lagi. (mP)