Sebagai antisipasi pembongkaran jalan dan jembatan Waipoka yang berdampak terhadap distribusi barang kebutuhan pokok gudang di wilayah passo dan sekitarnya maka pada Rabu,13 Juli 2022 dilaksanakan Rapat bersama stakeholder terkait pada ruang rapat Dinas Perindag Maluku.

Dihadiri oleh satgas pangan Provinsi Maluku,Dirlantas Polda Maluku, Satker BPJN Wilayah I Provinsi Maluku, PT.PLN UPK Maluku, PT.Pelindo 4 Cabang Ambon, Distributor Barang Kebutuhan Pokok yang diwakili oleh CV.Gema Rejeki dan Makmur Abadi, Ritel Modern Nasional yakni Indogrosir dan Alfamidi serta dihadiri pula oleh perwakilan Dinas terkait yakni Dinas Perhubungan Provinsi Maluku dan Kota Ambon, dan Dinas Perindag Kota Ambon.

Rapat dibuka oleh Plt.Kadis Perindag Kota Ambon, Yahya Kotta. DisampaikanNya bahwa rapat hari ini (13/07/2022) merupakan tindak lanjut rapat pertama (08/07/2022) di mana sebelumnya telah didapatkan dua opsi jika terjadi pembongkaran jalan dan jembatan yakni opsi pertama adalah meminta izin khusus dari Danlantamal IX Ambon agar truk tronton dapat melewati Kompleks Lantamal IX Ambon dan opsi kedua adalah distributor membongkar muatan kontainer di pelabuhan dan menggunakan truk untuk mengangkut barang kebutuhan pokok ke gudang.

Yang bertanggung jawab terhadap pembongkaran jembatan Waipoka dan juga penyelesaian pembangunan jembatan Wailapu adalah BPJN Wilayah I Maluku sehingga dalam rapat ini diundang untuk memberikan penjelasan teknis terkait hal dimaksud. Selain itu juga diundang perwakilan PT.PLN UPK Maluku untuk memberikan penjelasan terkait keberadaan pipa minyak Pertamina yang mengarah ke PLTD Poka yang berada di bawah jembatan Wai Poka juga diundang pihak PT Pelindo 4 cabang Ambon untuk dimintai masukan nya jika opsi kedua yaitu jika distributor melakukan pembongkaran kontainer langsung di pelabuhan Ambon yang adalah alternatif terakhir yang dipilih

PT Pelindo 4 cabang Ambon memberikan Penjelasan bahwa efek dari pembongkaran jalan dan jembatan way Poka semua kegiatan yang selama ini mengharuskan delivery dengan kontainer ke gudang pasti akan terhambat dan pembongkaran dilakukan di pelabuhan titik setiap bulan kegiatan bongkar muat berkisar 8.000 hingga 9000 container dimana 10 sampai 15% masuk keluar Pelabuhan atau per bulan mencapai 800 Sampai 1350 kontainer yang keluar masuk pelabuhan. dan jika jembatan tidak bisa dilalui truk tronton maka akan ada tambahan 3000 truk perbulan yang beroperasi di pelabuhan sehingga areal Pelabuhan Ambon tidak akan memadai untuk menampung lonjakan tersebut yang tentunya akan berakibat pada waktu pembongkaran yang lebih lama. hal ini akan disampaikan ke pusat agar menjadi pertimbangan menjadi spesial ke dalam kegiatan bongkar muat.

CV Gema Rejeki menyampaikan keluhan bawah untuk barang Frozen seperti ayam beku bawang dan sebagainya tidak bisa di curah ke truk juga pelaku usaha minta waktu bongkar dari kontainer satu sampai dua minggu terkait transporter yang terbatas. Satker BPJN  Wilayah I Provinsi Maluku memberikan informasi bahwa telah dibangun jembatan darurat jika jembatan Waipoka dibongkar yang mana konstruksinya telah diperkuat dan diujicoba Minggu lalu dengan menggunakan excavator dengan beban 20 ton dan konstruksinya aman sebagai langkah awal yang

sudah dilakukan untuk uji beban jembatan darurat detik rencana pembongkaran sendiri belum dapat dilakukan karena masih terkendala dengan utilitas milik PT PLN UPK Maluku yakni adanya pipa distribusi minyak dari terminal Pertamina Wayame yang mensuplai tenaga listrik hampir seluruh kota Ambon sehingga sampai PT PLN distribusi minyak yang ada pihak BPJN belum bisa melakukan apa-apa terhadap jembatan existing Waipoka yang ada. Setelah relokasi pipa distribusi minyak baru BPJN dapat mulai membongkar jembatan Waioka. kemudian mengenai jembatan darurat posisinya dari arah JMP agak susah karena memang sudah sudut elevasi jembatan darurat ya sekitar 2,5 meter sementara yang dari batu kuning masih cukup mudah karena tidak tinggi dan masih dapat disesuaikan tetapi pihak bpjn akan terus mengusahakan solusi untuk masalah ini sehingga jembatan darurat akan dapat dilalui oleh truk tronton nantinya untuk jembatan hingga Halong sendiri diperkirakan target penyelesaian adalah pada bulan November 2022.  (BP-PDN)

 

id_IDIndonesian