Jumat, 20 November 2020. Sebagai upaya kesiapan menjelang Hari Besar Keagaamaan (HBKN) maka Dinas Perindustrian Maluku bersama semua unsur terkait melaksanakan rapat bersama yang bertempat di ruang rapat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku.
Rapat dihadiri 30 orang, yang terdiri atas perwakilan Dinas Perindag Provinsi Maluku, Bulog Divre Maluku/Malut, PT. Pelindo IV Cabang Ambon, Perusahaan Pelayaran, Distributor Barang kebutuhan pokok, Gerai Modern, dengan agenda yang dibahas yakni kesiapan semua unsur terkait dalam upaya menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok serta stabilitas harga menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Dalam rapat tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselanno menyampaikan bahwa menghadapi Hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, semua pihak terkait (distributor, operator pelayaran (PT. Tanto, Temas, Meratus dan SPIL), PT. Pelindo IV Cab. Ambon, ASDP dan pihak-pihak harus tetap menjaga kelancaran distribusi, ketersediaan stok barang kebutuhan pokok dan stabilitas harga. “Kita semua perlu membangun koordinasi dan komunikasi secara baik, karena hanya dengan koordinasi dan komunikasi yang terus dibangun, barang kebutuhan pokok terdistribusi secara lancar, stok tersedia dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru serta stabilitas harga dapat terjadi” pinta Kepala Dinas Perindag.
Bapak Kepala Dinas Perindag Maluku juga menyampaikan bahwa sampai saat ini kondisi harga barang kebutuhan pokok terkendali, kecuali harga beberapa komoditi bumbu-bumbuan seperti bawang merah dan cabe yang meningkat (fluktuasi) akibat dari kenaikan di daerah sentra produksi. Selain itu pula, kepala dinas menyoroti mengenai kenaikan harga daging sapi yang sudah beberapa tahun terakhir ini stabil (berkisar antara Rp. 100.000,- Rp. 105.000,- per kg bahkan di harga Rp. 95.000,- per kg( namun sudah 2 minggu ini, harga daging sapi naik menjadi Rp. 110.000,- per kg disebabkan karena saat ini para pedagang daging hanya menerima pasokan daging sapi dari pulau Buru sementara pasokan daging sapi dari pulau Seram berkurang bahkan terhenti. Terhentinya pasokan daging dari pulau Seram karena para peternak sapi lebih memilih pasar di Papua yang harga jualnya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan dijual ke Ambon.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Perindag Maluku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Maluku dan juga telah menghubungi Dinas Perindag Kabupaten Maluku Tengah, dan saat ini Dinas Perindag Maluku Tengah sementara berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Maluku Tengah.
Pada kesempatan rapat tersebut,salah seorang perwakilan distributor mempersoalkan kondisi pasar Mardika saat ini (sementara proses pembongkaran) yang dinilai tidak memberi ruang/tempat kepada distributor untuk kegiatan bongkar barang pokok. Hal ini kemudian direspon oleh Bapak Kepala Dinas Perindag Maluku yang menyampaikan bahwa persoalan ini akan diteruskan kepada Kepala Dinas Perindag Kota Ambon untuk segera mengambil langkah guna membantu para distributor dalam mempermudah proses bongkar barang pokok di kawasan pasar Mardika.
Pada kesempataan itu juga Kepala Dinas Perindag Maluku menginformasikan bahwa pasar Mardika akan dibangun tahun 2021 akan menjadi pasar yang berstandar Nasional Indonesia (SNI), dimana aktifitas bongkar di pasar Mardika tidak lagi dilakuan di sembarang tempat tetapi tempat khusus (tempat loading).
Sementara itu, pihak Bulog Maluku juga menyampaikan kondisi stok beras yang dapat memenuhi kebutuhan 5 bulan kedepan, gula, tepung terigu dan minyak goreng yang masing-masing dapat memenui cukup untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan 2 bulan ke depan.
Ditambahkan oleh Bapak Kepala Dinas Perindag Maluku bahwa rapat dalam rangka menghadapi Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 akan dilaksanakan kembal setelah pelaksanaan Rakornas HBKN 2020 di Provinsi Bali (26 November 2020). (HJY)