Jumat, 28 Agustus 2020. Dalam rangka menjaga ketersediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok, maka Dinas Perindag Provinsi Maluku dan Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku intens melakukan sidak selama pandemi covid 19. Kegiatan sidak pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok serta kondisi perdagangan di Pasar Tradisional, Pemasok barang kebutuhan pokok, dan Gerai ritel modern dilakukan oleh Tim yang dipimpin oleh oleh Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku.
Kegiatan dimulai di PASAR TRADISIONAL MARDIKA DAN BATU MERAH, untuk memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok. Dalam pantauan ini, Tim dan menemukan bahwa umumnya harga barang kebutuhan pokok stabil, dengan fluktuasi untuk 2 (dua) komoditas yaitu, Penurunan harga untuk komoditas Cabe merah keriting menjadi rata-rata Rp.31.667,- per kg, dan Bawang merah menjadi rata-rata Rp.31.667,- per kg. Penyebab penurunan harga Cabe merah keriting adalah masuknya pasokan dari sentra lokal Namlea Pulau Buru dan Pulau Seram. Modal Pedagang mencapai Rp.25.000,- sampai Rp.30.000,- per kg. Sementara penyebab penurunan harga Bawang merah adalah masuknya pasokan dari sentra Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dengan modal Rp.20.000,- sampai Rp.25.000,- per kg.
Tim kemudian bergerak ke pemasok barang kebutuhan pokok di seputaran ruko Batu merah untuk memantau harga dan stok barang kebutuhan pokok terutama komoditas Bawang. Di TOKO NORRY, Tim bertemu dengan Mail yang menginformasikan bahwa pasokan barang kebutuhan pokok dengan menggunakan kapal kontainer PT. SPIL sudah masuk dan dalam proses pembongkaran di pelabuhan Ambon yakni Bawang merah sebanyak 10.000 kg, Bawang putih sebanyak 12.000 kg dan telur sebanyak 700 ikat. Komoditas Bawang putih dijual dengan harga kotor Rp.20.000,- per kg dan bersih Rp.24.000,- per kg, sementara Bawang merah kotor dijual Rp.20.000,- per kg dan bersih Rp.30.000,- per kg.
Selanjutnya Tim bergerak ke UD. DUA PUTRA, dan bertemu dengan Herman pemilik usaha ini yang menginformasikan bahwa stok Bawang putih tersisa 1.400 kg dengan harga jual kotor Rp.19.000,- sampai Rp.20.000,- per kg, dan Bawang merah stoknya mencapai 15.000 kg dengan harga jual kotor Rp.23.000,- per kg dan bersih Rp.30.000,- per kg.
Di TOKO INAN JAYA, Tim bertemu dengan Syam yang menjelaskan bahwa, stok Bawang merah tersisa sebanyak 1.600 kg dengan harga jual kotor Rp.26.000,- dan bersih Rp.35.000,- dan Bawang putih sebanyak 600 kg dengan harga jual kotor Rp.20.000,- per kg dan bersih Rp.25.000,- per kg. Gula pasir merek KBA dijual Rp.620.000,- per karung @50kg tersisa sebanyak 5.550 kg. Sementara Telur ayam broiler tersisa sebanyak 190 ikat dan dijual Rp.300.000,- per ikat, Bawang bombay Rp.280.000,- per karung @20kg, dan Kacang hijau Rp.500.000,- per karung @25kg.
Kemudian di TOKO ABDUL, di Ruko Pasar Mardika, depan Hotel Wijaya 2, diperoleh keterangan bahwa Bawang merah tersedia sebanyak 3.000 kg dengan harga jual kotor Rp.22.000,- per kg dan Bawang putih sebanyak 1.600 kg dengan harga jual kotor Rp.18.000,- per kg.
Tim kemudian melanjutkan pemantauan dan pengawasan ke gerai ritel modern, Pada Swalayan Planet Urimessing Tim menemukan bahwa Beras kualitas Premium merek Rojo Lele ukuran kemasan 5 Kg dijual dengan harga Rp. 69.000 atau Rp.13.800,- per kg, melebihi HET yang ditetapkan oleh pemerintah lewat Permendag 57 Tahun 2017 yang hanya sebesar Rp.13.600,- per kg. Tim kemudian memerintahkan manager untuk menurunkan harga jual sesuai Permendag, dan oleh manager akan dikoordinasikan dengan Kantor Pusat Swalayan Planet di Wainitu untuk kemudian menyesuaikan harga sesuai ketentuan. (PDN)