Rabu, 29 Juli 2020. Dalam rangka menjaga ketersediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok, maka Dinas Perindag Provinsi Maluku dan Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku intens melakukan sidak selama pandemi covid 19. Kegiatan sidak pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok  serta kondisi perdagangan di Pasar Tradisional dan Pemasok barang kebutuhan pokok dilakukan oleh Tim yang dipimpin oleh oleh Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku.

Kegiatan dimulai di PASAR TRADISIONAL MARDIKA DAN BATU MERAH, untuk memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok, menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah tahun 2020 lebih difokuskan pada pemantauan pasar tradisional karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya, bahwa biasanya menjelang hari-hari besar keagaman, saat terjadi lonjakan permintaan masyarakat maka pedagang cenderung menaikan harga jual komoditas tertentu. Dalam pantauan di H-2 Idul Adha ini, Tim dan menemukan bahwa umumnya harga barang kebutuhan pokok stabil, dengan fluktuasi untuk 4 (empat) komoditas yaitu, Daging ayam kampung, Cabe merah biasa, Cabe rawit merah dan Buncis. Kenaikan harga terjadi untuk komoditas Daging ayam kampung dan Cabe rawit merah serta Buncis, yakni untuk Daging ayam kampung naik menjadi rata-rata Rp.85.000,- per kg, Cabe rawit merah naik menjadi rata-rata Rp.31.667,- per kg dan Buncis naik menjadi rata-rata Rp.26.667,- per kg. Penyebab kenaikan adalah kurangnya pasokan ke pasar tradisional karena stok yang masuk hanya dari sentra lokal Pulau Buru. Sementara komoditas Cabe merah biasa mengalami penurunan harga menjadi rata-rata Rp.30.000,- per kg yang disebabkan oleh masuknya pasokan ke Pasar Tradisional dari dari sentra luar daerah Makassar dengan menggunakan kapal penumpang milik PT. Pelni.

Tim kemudian melanjutkan pemantauan ke Pemasok barang kebutuhan pokok di kawasan Ruko Batu merah, dimulai dari UD. JAYA MAKMUR, dimana Tim bertemu dengan Maya yang memberikan informasi bahwa persediaan bawang putih sebanyak 6.000 kg dan dijual kotor pada harga Rp.14.000,- per kg. Bawang merah yang masih kotor dijual Rp.23.000,- sampai Rp.26.000,- per kg tergqantung kualitasnya, persediaan bawang merah mencapai 7.500 kg. Harga jual komoditas Kacang tanah Rp.1.450.000,- per karung @50kg, Wortel Rp.145.000,- per karton @10kg dan Kentang Rp.850.000,- per karung @60 kg (asal Manado lewat pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara).

Di UD. LIMA SAUDARA, Tim bertemu dengan Ibnu, yang menjelaskan bahwa stok Bawang merah mencapai 4.000k kg, dijual kotor Rp.25.000,- sampai Rp.26.000,- per kg. Sementara stok Bawang putih sebanyak 2.500 kg dijual kotor Rp.15.000,- per kg. Sementara komoditas Telur ayam broiler tersisa 75 ikat dengan harga Rp.300.000,- per ikat, Bawang Bombay Rp.325.000,- per karung @20kg, Kol Rp.150.000,- per karung @20kg dan Kentang Rp.725.000,- per karung @50kg (asal Surabaya).

TOKO ABDUL, persediaan bawang putih tersisa 1.500 kg dengan harga jual kotor Rp. 13.000,- per kg dan bersih Rp.20.000,- per kg, sedangkan Bawang merah bersih dijual Rp.35.000,-  per kg, yang masih kotor dijual Rp.25.000,- per kg, persediaan bawang merah mencapai 1.500 kg. (PDN)

id_IDIndonesian