Dalam rangka menjaga ketersediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok, maka Dinas Perindag Provinsi Maluku dan Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku intens melakukan sidak selama pandemi covid 19. Dipimpin oleh Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku,H Jamlean beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku. Sidak 26 Juni 2020 dimulai pada PASAR WAIHERU untuk memantau perkembangan harga komoditas barang kebutuhan pokok di tingkat pedagang pasar tradisional. Dalam pantauan, Tim menemukan bahwa harga komoditas barang kebutuhan pokok di pasar ini lebih mahal 5% sampai 10% dari harga di pasar pantauan BPS provinsi Maluku di kota Ambon yaitu Pasar Mardika, Pasar Batumerah dan Pasar Gotong Royong. Harga barang kebutuhan pokok seperti Telur ayam broiler dijual Rp.1.700,- sampai Rp.1.800 per butir, Bawang merah dijual Rp.60.000,- per kg, Bawang putih Rp.25.000,- sampai Rp.30.000,- per kg, Cabe merah keriting Rp.65.000,- per kg dan Cabe rawit merah Rp.60.000,- sampai Rp.70.000,- per kg. Sementara itu Tim juga memantau komoditas Gula Pasir yang dijual di Pasar ini dan menemukan bahwa Gula Pasir yang dijual di pasar ini adalah dari merek KBA (Kebon Agung) dengan harga jual bervariasi dari Rp.14.000,- sampai Rp.15.000,- per kg. Informasi dari pedagang, bahwa untuk pembagian terakhir dari Distributor sudah menawarkan dengan harga yang lebih murah yaitu Rp.610.000,- per karung @50kg atau modal Rp.12.200,- per kg. Sehingga untuk pasokan berikutnya pedagang sudah dapat menurunkan harga jual gula pasir menjadi Rp.13.500,- per kg. Untuk gula kristal putih penugasan pemerintah sudah tidak lagi dijual di pasar ini.
Selanjutnya Tim melakukan pantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok DI PASAR PASSO yang terletak berdekatan dengan bangunan Terminal Transit Passo yang belum selesai dibangun. Tim menemukan bahwa harga barang kebutuhan pokok relatif stabil, hanya ada 3 (tiga) komoditas barang kebutuhan pokok yakni Cabe merah keriting, Cabe rawit merah dan Bawang merah yang harganya masih diatas normal, namun penyebabnya berada di sisi hulu yakni di sentra produksi sehingga menyebabkan kekurangan pasokan ke pasar tradisional dan berimbas pada tingginya harga jual. Komoditas Telur ayam broiler dijual dengan harga Rp.1.800,- per butir, Bawang merah dijual Rp.60.000,- sampai Rp.70.000,- per kg, Bawang putih Rp.25.000,- per kg, Cabe rawit merah Rp.80.000,- per kg dan Cabe merah keriting Rp.60.000,- per kg. Dalam pantauan Tim menemukan bahwa pada salah satu kios di bangunan pasar Passo, menjual Gula kristal putih penugasan pemerintah dengan harga Rp.14.000,- per kg dengan sisa stok sebanyak 5kg. Tim kemudian memerintahkan penjaga kios untuk menurunkan harga jual menjadi Rp.13.500,- per kg, yang langsung dipatuhi oleh penjaga toko dengan menurunkan harga jual sesuai ketentuan penugasan pemerintah Rp.13.500,- per kg.
Kemudian Tim bergerak ke PASAR TRADISIONAL BATU MERAH DAN MARDIKA, untuk melakukan pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok tingkat pedagang. Tim menemukan bahwa harga barang kebutuhan pokok pada umumnya stabil, dan ada 4 (empat) komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu : Cabe merah biasa, turun menjadi Rp.50.000,- per kg, Cabe merah keriting turun menjadi rata-rata Rp.51.667,- per kg, Cabe rawit merah turun menjadi rata-rata Rp.51.667,- per kg dan Bawang merah turun menjadi rata-rata Rp.56.667,- per kg. Penyebab penurunan harga Cabe, adalah masuknya pasokan dari sentra luar daerah yaitu Makassar dengan menggunakan kapal kontainer PT. SPIL, selain pasokan dari sentra lokal Namlea Pulau Buru. Sementara Bawang merah mengalami penurunan harga karena masuknya pasokan dengan total sebanyak 37.250 kg pada hari Kamis, 25 Juni 2020 dengan kapal kontainer PT. SPIL dan Sabtu, 27 Juni 2020 dengan kapal PT. Tanto Intim Lines, yang akan dijual kotor dengan harga Rp.41.000,- sampai Rp.48.000,- per kg.
Tim kemudian melanjutkan ke TOKO AL di Ruko Batu merah dan memperoleh informasi bahwa pasokan Bawang merah sudah masuk dengan kapal kontainer PT. SPIL sebanyak 7.000 kg yang dijual dengan harga Rp42.000,- per kg. Sementara Bawang putih diperoleh dari Toko Norry sebanyak 1.000 kg yang dijual dengan harga Rp.16.000,- per kg.
Selanjutnya di TOKO NORRY, Tim bertemu dengan Mail, penanggungjawab Toko dan Norry pemilik toko yang menjelaskan bahwa pasokan Bawang merah akan masuk hari Sabtu, 27 Juni 2020 sebanyak 4.500 kg, Sementara stok Bawang putih masih tersisa sebanyak 7.000 kg dengan harga jual Rp.13.000,- sampai Rp.15.000,- per kg.
Kemudian di UD. DUA PUTRA, Tim menemukan bahwa pasokan Bawang merah sebanyak 12.000 kg dengan harga jual Rp.42.000,- per kg sementara dalam proses pembongkaran di pelabuhan, sementara Bawang putih masih tersisa sebanyak 400 kg dengan harga jual Rp.16.000,- per kg.
Tim kemudian bergerak ke TOKO INAN JAYA, dan bertemu Syamsudin yang memberikan informasi bahwa pasokan barang kebutuhan pokok baru akan masuk Sabtu, 27 Juni 2020 dengan kapal kontainer PT. Tanto Intim Lines yakni Bawang merah sebanyak 3.750 kg dengan harga jual Rp.44.000,- sampai Rp.45.000,- per kg dan Bawang putih sebanyak 2.600 kg dijual Rp.16.000,- per kg.
Kemudian Tim melanjutkan ke UD. LIMA SAUDARA dan bertemu dengan Ibnu, penanggungjawab toko yang menginformasikan bahwa stok Bawang merah tersisa sebanyak 5.000 kg dengan harga jual Rp.41.000,- sampai Rp.48.000,- per kg. Bawang putih sebanyak 3.000 kg dijual dengan harga Rp.15.000,- sampai Rp.16.000,- per kg.
Tim kemudian memantau stok komoditas barang kebutuhan pokok di UD. JAYA MAKMUR, bertemu dengan Maya penanggungjawab toko yang menjelaskan bahwa pasokan barang kebutuhan pokok sudah masuk sejak Kamis, 25 Juni 2020 yakni Bawang merah sebanyak 5.000 kg dengan harga jual Rp.42.000,- per kg dan Bawang putih sebanyak 2.000 kg dengan harga jual Rp.16.000,- per kg. (PDN)