Senin,15 Juni 2020. Dalam rangka menjaga ketersediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok maka Dinas Perindag Provinsi Maluku dan Tim Satgas Pangan intens melakukan sidak selama pandemi covid 19. Dipimpin oleh Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku,H Jamlean beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku.
Kegiatan dimulai di Pemasok Barang kebutuhan pokok di Ruko Batu Merah, yakni TOKO AL, yang menjual komoditas Bawang merah dan Bawang putih, dan diperoleh informasi bahwa pasokan Bawang merah berasal dari sentra Enrekang Sulawesi Selatan sebanyak 2.000 kg pada hari Sabtu, 13 Juni 2020 dengan menggunakan kapal PT. Pelni KM. Dobonsolo yang saat ini tersisa 500 kg dengan harga jual kotor Rp.50.000,- per kg dan bersih Rp.58.000,- per kg. Sementara Bawang putih tersisa 200 kg dengan harga jual kotor Rp.16.000,- per kg dan bersih Rp.25.000,- per kg.
Tim kemudian melanjutkan ke TOKO NORRY dan bertemu dengan Mail, Penanggungjawab Toko, yang menginformasikan bahwa pasokan Bawang merah di toko ini, sejak minggu lalu masuk 3 kali dari sentra Probolinggo Jawa Timur yaitu : Pada hari Jumat pagi, 12 Juni 2020 yang dipantau Tim, dengan menggunakan Kapal Kontainer PT. SPIL, sebanyak 5.000 kg, Sabtu dini hari, 13 Juni 2020 dengan kapal PT. Pelni KM. Dobonsolo sebanyak 3.000 kg dan Sabtu siang, 13 Juni 2020 dengan menggunakan kapal Kontainer PT. Meratus, sebanyak 5.000 kg. Sisa stok Bawang merah di toko sebanyak 4.000 kg dengan harga jual kotor Rp.52.000,- per kg dan bersih Rp.60.000,- per kg. Sementara Bawang putih tersisa 3.000 kg dengan harga jual Rp.16.000,- per kg. Telur ayam broiler sebanyak 434 ikat dijual Rp.270.000,- per kg.
Di UD. DUA PUTRA ditemukan bahwa pasokan Bawang merah sebanyak 13.000 kg, dari sentra Enrekang Sulawesi Selatan masuk sejak Sabtu, 13 Juni 2020 menggunakan kapal Kontainer PT. Meratus dijual Rp.42.000,- per kg dan stok tersedia tersisa 1.000 kg, Sementara stok Bawang putih masih kosong.
Selanjutnya di TOKO INAN JAYA, Tim bertemu dengan Syam, Penanggungjawab toko yang menjelaskan bahwa pasokan Bawang merah yang masuk dari sentra Probolinggo Jawa Timur sebanyak 3.800 kg dan Bawang putih sebanyak 1.800 kg dijual Rp.22.000,- per kg. Sementara untuk Telur ayam broiler dijual Rp.280.000,- per ikat. Stok Gula pasir merek KBA sebanyak 23.500 kg dengan harga jual Rp.700.000,- per karung @50 kg dan dijual eceran Rp.15.000,- per kg. Kacang hijau dijual Rp.525.000,- per karung @25 kg, sedangkan Kacang tanah dijual Rp.1.400.000,- per karung @50 kg.
Tim kemudian bergerak ke UD. LIMA SAUDARA dan menemukan bahwa stok komoditas Bawang merah dan Bawang putih sementara kosong. Komoditas Wortel dari snetra Manado dijual Rp.300.000,- per karton @10 kg, dan Kentang dijual Rp.550.000,- per karung @60 kg.
Di UD. JAYA MAKMUR, Tim bertemu dengan Maya, Penanggungjawab toko yang menjelaskan bahwa pasokan Bawang merah sebanyak 5.000 kg dijual dengan harga Rp.50.000,- sampai Rp.52.000,- per kg tergantung ukuran Bawang. Dan Bawang putih sebanyak 3.000 kg dengan harga jual Rp.17.000,- per kg. Komoditas Wortel dijual Rp.300.000,- per karton @10 kg dan Kentang dari sentra distribusi Surabaya dijual Rp.770.000,- per karung @60 kg.
Tim kemudian melakukan pantauan harga barang kebutuhan pokok ke Pasar Tradisional Batu Merah dan Mardika untuk memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok, sekaligus memantau ketersediaan stok komoditas Bawang merah.
Dalam pantauan pasar, ditemukan bahwa komoditas bumbu dapur seperti Cabe merah keriting mengalami kenaikan harga menjadi Rp.35.000,- per kg. Penyebab kenaikan harga dari komoditas ini adalah kekurangan stok akibat pasokan dari sentra lokal Pulau Buru sejak Rabu, 10 Juni 2020 tidak masuk karena tidak beroperasinya kapal pengangkut. Sementara Bawang merah mengalami penurunan harga menjadi Rp.65.000,- per kg, karena masuknya pasokan dari sentra distribusi Surabaya dan Makassar. Untuk harga komoditas barang kebutuhan pokok lainnya masih stabil seperti pantauan pada hari Jumat, 12 Juni 2020. Total stok Bawang merah dari hasil pantauan di pemasok mencapai 14.300 kg dan Bawang putih mencapai 8.000 kg.
Dari Pasar tradisional, Tim kemudian bergerak ke beberapa gerai Ritel Modern Nasional, karena ada informasi dari masyarakat bahwa pada beberapa gerai, harga komoditas yang tercantum di display pajangan toko, ditemukan tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen yang tercantum di struk pembayaran, sehingga ada konsumen yang merasa tertipu dan dirugikan dengan keadaan ini.
Tim memantau di beberapa gerai ritel modern Indomaret dan Alfamidi di seputaran kawasan Tantui bawah dan jalan Jenderal Sudirman depan Maluku City Mall dan tidak ditemukan adanya perbedaan harga yang tertera di display dengan yang dibayarkan sesuai struk pembayaran. Bahkan di beberapa gerai Alfamidi telah dicantumkan spanduk pemberitahuan bahwa : “ Jika terjadi perbedaan harga antara display dan harga di komputer, maka yang berlaku adalah harga yang terendah”. Sehingga konsumen tidak dirugikan. (PDN)