Dalam rangka menjaga ketersediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok maka Dinas Perindag Provinsi Maluku dan Tim Satgas Pangan intens melakukan sidak selama pandemi covid 19. Kegiatan sidak tanggal 2 Juni 2020 terfokus pada Pemasok barang kebutuhan pokok, Pasar Tradisional dan Ritel modern. Dipimpin oleh Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku,H Jamlean beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku.
Sidak dimulai di TOKO AL di Ruko Batu Merah dan ditemukan bahwa stok komoditas barang kebutuhan pokok yaitu Bawang putih telah habis terjual dengan harga Rp.20.000,- per kg untuk merek Bawang Kita. Dan untuk Bawang merah tersisa 100 kg dengan kualitas yang rendah akibat banyak yang rusak, dan hanya dijual secara eceran seharga Rp.45.000,- per kg.
Selanjutnya di UD. IKRAM KANTZ, Tim bertemu dengan Syafril pemilik toko yang menjelaskan bahwa Gula Pasir penugasan pemerintah yang dijual Rp.13.500,- per kg telah habis terjual sejak 2 minggu lalu dan sambil menunggu pasokan yang baru dari distributor yang belum tiba, sepanjang minggu lalu sampai hari ini dijual Gula pasir merek KBA yang diperoleh dari Toko HJN sebanyak 3 karung dengan harga Rp.750.000,- per karung @50kg yang dijual secara eceran dengan harga Rp.16.000,- per kg. Sementara komoditas Telur ayam broiler tersedia stok lama dengan harga eceran Rp.1.500,- per butir.
Kemudian di TOKO NORRY, bertemu dengan Mail penanggungjawab toko, dijelaskan bahwa stok Bawang putih tersisa 1.200 kg dengan harga Rp.16.000,- per kg, sementara Bawang merah dari Probolinggo Jawa Timur dan Telur ayam broiler habis terjual. Rencana masuk pada hari Jumat, 05 Juni 2020 dengan kapal kontainer milik PT. SPIL, sebanyak 15.000 kg untuk komoditas Bawang putih dengan harga Rp.15.000,- per kg dan 5.000 kg untuk Bawang merah dengan harga Rp.48.000,- sampai Rp.49.000,- per kg dan Telur ayam broiler sebanyak 500 ikat dengan harga yang belum diketahui.
Di UD. DUA PUTRA, Tim berkoordinasi dengan Herman, Pemilik usaha, dijelaskan bahwa Bawang merah yang dijual tersisa 2.000 kg berasal dari Enrekang Sulawesi Selatan dijual dengan harga Rp.47.000,- per kg, sementara Bawang putih tersisa 1.500 kg dengan harga jual Rp.18.000,- per kg. Rencana masuk komoditas Bawang merah sebanyak 13.000 kg dan Bawang putih sebanyak 3.000 kg menggunakan kapal kontainer milik PT. Meratus di minggu depan.
Selanjutnya di TOKO INAN JAYA, bertemu dengan Syam, penanggungjawab toko yang menjelaskan bahwa stok Bawang merah tersisa 560 kg dengan harga Rp.53.000,- per kg dan Bawang putih sebanyak 1.800 kg dengan harga jual Rp.20.000,- per kg. Komoditas Kacang Hijau sudah turun harga jual per karungnya menjadi Rp.550.000,- per karung @25kg dan Telur ayam broiler menjadi Rp.275.000,- per ikat, sementara Bawang Bombay turun ke kisaran Rp.350.000,- per karung @20kg.
Tim kemudian bergerak ke UD. LIMA SAUDARA dan bertemu dengan La Mahu, pemilik usaha ini yang menginformasikan bahwa stok barang kebutuhan pokok khusus untuk toko baru akan masuk pada minggu kedua Juni 2020 disebabkan keterlambatan pemilik dalam memesan barang di sentra. Barang kebutuhan pokok yang tersisa adalah Bawang merah sebanyak 2.000 kg dengan harga Rp.52.000,- per kg dan Bawang putih sebanyak 120 kg dengan harga Rp.19.000,- per kg. Sementara Telur ayam broiler masih tersisa 200 ikat dengan harga jual Rp.280.000,- per ikat. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah Wortel yang naik menjadi Rp.300.000,- per karton @10kg, disebabkan kurangnya stok dan mahalnya biaya pengiriman dari sentra Medan si Sumatera Utara ke Maluku dan lamanya waktu perjalanan sehingga mengakibatkan keterlambatan pasokan. Untuk pasokan Wortel sebenarnya dapat juga berasal dari sentra Sulawesi Utara, namun dalam beberapa bulan ini pelaku usaha enggan mengambil dari sentra ini, disebabkan kualitas Wortel yang kurang baik dan kurang diminati oleh pedagang di pasar tradisional dan kurang laku sehingga pemasok mengalami kerugian. Pedagang di pasar tradisional sangat meminati Wortel asal Berastagi Sumatera Utara yang bersih, berukuran besar dan memiliki rasa khas yang manis.
Di UD. JAYA MAKMUR, Tim bertemu dengan Maya, penanggungjawab toko, yang menjelaskan bahwa stok Bawang putih tersisa sebanyak 3.000 kg dengan harga jual Rp.17.000,- per kg. Sementara untuk Bawang merah stok telah kosong sejak akhir minggu lalu dengan rencana masuk pada tanggal 15 Juni 2020. Untuk Wortel dijual dengan harga Rp.280.000,- per karton @10kg, Bawang Bombay dijual Rp.200.000,- per karung @10kg.
Tim kemudian melanjutkan ke Pasar tradisional untuk memantau pergerakan harga di tingkat pedagang pasar. Komoditas Cabe merah biasa dijual Rp.40.000,- per kg, Cabe merah keriting Rp.20.000,- sampai Rp.25.000,- per kg, Cabe rawit merah Rp.30.000,- sampai Rp.35.000,- per kg dan Bawang putih Rp.30.000,- per kg. Beberapa komoditas ini mengalami penurunan harga 10% – 42% dari harga jual di minggu yang lalu. Sementara komoditas barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga adalah Telur ayam broiler yang naik menjadi Rp.1.600,- sampai Rp.1.800,- per butir dan Wortel yang dijual rata-rata Rp.35.000,- per kg.
Selanjutnya Tim menuju Desa tawiri di Kecamatan Teluk Ambon ke SWALAYAN J n J, untuk memantau harga Gula pasir merek KBA yang saat dipantau oleh Kadis Perindag Provinsi Maluku di hari Sabtu, 30 Mei 2020 mencapai Rp.20.000,- per kg. Dalam pantauan Tim bertemu dengan Ibu de Fretes selaku pemilik usaha yang menginformasikan bahwa pada sidak Sabtu, 30 Mei 2020, Kadis Perindag Provinsi Maluku telah meminta pemilik untuk menurunkan harga jual yang langsung ditindaklanjuti oleh pemilik dengan menurunkan harga jual Gula pasir KBA menjadi Rp.17.500,- per kg. Pemilik juga menginformasikan bahwa Gula pasir KBA yang dijual di Swalayan ini diperoleh dari CV. Gema Rejeki Passo sejak awal bulan Mei 2020 dengan harga Rp.850.000,- per karung @50kg, dan stok tersisa saat ini sebanyak 150 kg saja. Untuk gula pasir penugasan pemerintah dengan harga jual Rp.12.500,- per kg lewat Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara, setelah rapat bersama pada hari Selasa, 26 Mei 2020 telah dipesan sebanyak 20 karung atau 1.000 kg, tetapi oleh petugas Perum Bulog belum dapat dikirimkan ke Swalayan ini, disebabkan kuota muatan angkutan truk yang kurang dari 5.000 kg untuk daerah Desa Tawiri dan sekitarnya sehingga sampai kuota terpenuhi baru dapat dikirimkan ke Swalayan ini. Supaya stok Gula pasir penugasan dari Perum Bulog bisa segera didapatkan, pemilik diminta untuk memesan dan mengambil sendiri di Bagian Komersial Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara.
Tim kemudian menuju ke Desa Waiheru Kecamatan Teluk Baguala untuk melakukan sidak dan pemantauan di SRC SUMBER MULIA untuk memantau harga dan stok barang kebutuhan pokok. Dalam sidak Tim menemukan bahwa toko ini menjual Gula Kristal Putih merek Kebon Tebu Mas (KTM) seharga Rp.18.500,- per kg. Tim kemudian bertemu dengan Ibu Amina Lamise pemilik toko ini yang menginformasikan bahwa stok gula pasir diperoleh dari distributor PT. Padi Mas Prima Cabang Ambon yang beralamat kantor di Jalan Benteng Kapahaha Depan Swiss Bell Hotel Ambon dengan harga Rp.855.000,- per karung @50kg atau modal Rp.17.100,- per kg. Pemesanan dilakukan sejak awal Mei 2020 sebanyak 25 karung dan telah terjual sebanyak 5 karung dan tersisa sebanyak 18 karung utuh dan 2 karung yang telah di paking dalam ukuran 1 kg dan ½ kg.(PDN)