Jumat,22 Mei 2020. Dalam rangka menjaga ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok dalam Bulan Puasa dan dan menjelang Idul Fitri 1441 hijriah serta ditengah pandemi Covid19 maka Fokus kegiatan di hari ini adalah pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok serta kondisi perdagangan di Distributor dan Pengecer barang kebutuhan pokok, Gerai Modern serta di pasar Tradisional, dilakukan oleh Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku.
Sidak dimulai di Distributor barang kebutuhan pokok TOKO DEWI di Jalan Rijali dan bertemu dengan pemilik CAHYONO HONGARY yang biasanya disapa KO CHAI. Koordinasi dilakukan menyusul laporan dari masyarakat bahwa ada beredar gula eceran ukuran @1 kg dengan merek TOKO DEWI. Padahal gula tersebut adalah merek KBA yang dire-packing oleh pengecer. Pemilik kemudian menyampaikan informasi bahwa sebagai Distributor, mereka tidak melakukan re-packing dan kemudian menjual gula dalam bentuk eceran @1kg. Gula pasir merek KBA yang dijual di distributor ini dalam bentuk karung @50kg dengan harga jual Rp.775.000,- per karung. Stok terakhir yang dimasukan dari sentra distribusi Surabaya adalah sebanyak 300 karung atau setara 6.000 kg. Ko Chai kemudian memberikan data pengecer di wilayah kota Ambon kepada Tim, untuk dipantau dan diawasi harga jual gula pasir ke konsumen akhir dan juga menginformasikan bahwa untuk nama Toko Dewi sendiri, di kawasan pasar Mardika juga ada, yang sekarang telah berubah nama menjadi Toko Linda 77 yang berlokasi di Kelurahan Kudamati.
Tim kemudian melanjutkan ke TOKO FANNY di Jalan DR. Setia Budi bertemu dengan Pemilik LANNY HONGARY, yang menjelaskan bahwa gula pasir yang dijual adalah Gula merek KBA seharga Rp.17.000,- per kg dan gula penugasan pemerintah seharga Rp.13.500,- per kg. Stok gula penugasan tersisa sedikit, dan telah dipesan dari distributor, tetapi sampai sekarang belum diterima, sehingga kepada pemilik toko ditawarkan untuk memesan gula penugasan pemerintah lewat kerjasama dengan Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara, supaya harga gula pasir eceran bisa ditekan ke kisaran Rp.12.500,- per kg. Pengecer yang memperoleh gula pasir dari distributor ini kebanyakan berlokasi di Pulau Buru, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat serta di Kota Ambon. Data nama pengecer beserta alamat akan diberikan kepada Tim, untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan serta koordinasi dengan Dinas yang membidangi Perdagangan di Kabupaten/Kota lokasi para pengecer.
Kemudian Tim bergerak ke SWALAYAN PLANET WAINITU, dan bertemu dengan Pemilik KO HENG didampingi Manager Swalayan ANDRE. Tim kemudian memantau harga kebutuhan pokok khususnya Beras, yang pada pantauan ini semuanya masih dalam batasan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Permendag 57 Tahun 2017 yaitu Rp.13.600,- per kg. Kemudian dalam pengawasan Tim juga menemukan bahwa Gula pasir merek KBA yang dijual di Swalayan ini seharga Rp.16.000,- per kg. Dalam penjelasannya Ko Heng menginformasikan bahwa Gula pasir ini diperoleh dari pemasok di sentra distribusi Surabaya dalam jumlah sedikit, dan stok yang tersisa di gudang hanyalah sebanyak 51 karung atau 2.550 kg yang akan dibagi ketiga Gerai Swalayan Planet di Urimessing, AY. Patty dan Wainitu, serta tidak didistribusikan ke pengecer lainnya. Tim juga menyempatkan untuk memantau kondisi perdagangan dan Kadaluarsa (expire date) dari berbagai sampel produk yang dijual di Swalayan ini.
Setelah itu, Tim kemudian melanjutkan ke SWALAYAN SOBAT KITA WAINITU, dan bertemu dengan penanggungjawab Swalayan AMEL. Tim menemukan bahwa semua harga jual Beras sesuai HET, akan tetapi komoditas Gula Pasir yang dijual di Swalayan ini masih tinggi, seharga Rp.18.400,- per kg, yang diperoleh dari CV. Gema Rejeki dengan harga Rp.800.000,- per karung @50kg atau modal Rp.16.000,- per kg. Tim kemudian menegaskan kepada penanggungjawab untuk menurunkan harga jual gula pasir ke kisaran Rp.17.000,- per kg, mengganti label harga di display dan mengganti harga di sistem komputer. Tim akan terus melakukan pantauan terhadap Swalayan ini, dan jika ditemukan masih saja menjual gula pasir dengan harga tinggi, maka akan diproses oleh Tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Maluku.
Kemudian Tim melanjutkan di SWALAYAN OASIS, di Jalan AY. Patty diperoleh keterangan bahwa Swalayan ini menjual Gula penugasan pemerintah yang dijual seharga Rp.13.500,- per kg, sementara gula pasir merek KBA dijual seharga Rp.17.000,- per kg. Komoditas Beras kualitas premium dijual sesuai HET pemerintah untuk semua ukuran dan merek yakni Rp.13.600,- per kg.
Selanjutnya di SWALAYAN SUPERMART, Tim menemukan bahwa Gula Pasir penugasan pemerintah dijual dengan harga Rp.13.500,- per kg, akan tetapi stok di swalayan sudah habis, dan telah dipesan tetapi belum juga diterima. Pantauan juga menemukan bahwa Beras dijual seuai HET pemerintah. Tim kemudian memantau sampel-sampel produk yang dijual dan menemukan 2 (dua) produk yang telah lewat masa kadaluarsa yaitu ABC Apel kemasan karton ukuran 250 ml sebanyak 6 (enam) buah yang berbatas waktu 18 Mei 2020 dan Ceres Baking Heritage Choco Chips kemasan plastik ukuran 250 gr sebanyak 1 (satu) bungkus dengan masa kadaluarsa 09 Mei 2020. Juga ditemukan 4 (empat) botol minuman kemasan merek Frestea Apel sebanyak 1 (satu) botol dan Frestea Markisa sebanyak 3 (tiga) botol ukuran 500 ml. Tim kemudian memeriksa gudang dan daftar stok di komputer untuk memastikan bahwa jumlah barang kadaluarsa hanya sebanyak yang ditemukan dan tidak ada lagi yang tersimpan di gudang swalayan.
Tim juga melakukan pemantauan ke Pasar Tradisional untuk mengawasi dan memantau pergerakan harga dan stok barang kebutuhan pokok, serta kondisi perdagangan di Pasar Tradisional pada H-2 Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah. Pemantauan pasar dimulai dari TOKO AL di Batu Merah dan memperoleh keterangan bahwa Bawang Merah yang dipasok dari Enrekang Sulawesi Selatan sebanyak 2.000 kg masuk pada hari Selasa, 17 Mei 2020 dan di jual kotor Rp.50.000,- per kg Eceran Rp.60.000,- per kg. Sementara stok Bawang Putih sebanyak 5.000 kg diperoleh dari Toko Nori Batu Merah.
Di TOKO NORI, komoditas Bawang merah berasal dari Probolinggo Jawa Timur sebanyak 4.500 kg yang masuk sejak Rabu, 20 Mei 2020 yang di jual kotor Rp.48.000,- per kg dan Eceran Rp.55.000,- per kg. Rencana masuk berikut dengan kapal kontainer PT. SPIL yang sandar pada hari ini Jumat, 22 Mei 2020 dan bongkar di siang ini juga. Sementara pasokan Bawang Putih sbanyak 15.000 kg dengan harga Rp.19.000,- per kg serta Telur 500 Ikat.
Selanjutnya di TOKO INAN JAYA, Tim bertemu dengan SYAMSUDIN dan diinformasikan bahwa Bawang merah yang dipasok berasal dari Probolinggo Jawa Timur dengan menggunakan KM. Tanto Selalu dengan jumlah Bawang merah sebanyak 3.400 kg seharga Rp.52.000,- per kg kotor, dan Bawang putih sebanyak 5.000 kg dijual kotor Rp.25.000,- per kg. Gula merek KBA tersisa 20 karung atau 1.000 kg dan dijual Rp.770.000,- per karung @50 Kg. Sementara Kacang Hijau dijual Rp.575.000,-karung @25kg dan Kacang Tanah dijual Rp.1.350.000,- per karung @50 kg.
Di TOKO DUA PUTRA komoditas Bawang Merah yang tersedia sebanyak 15.000 kg, dan dijual kotor Rp.48.000,- per kg yang sementara dalam proses pembongkaran di pelabuhan, harga eceran Bawang merah Rp.55.000,- per kg.
Tim juga memantau kondisi perdagangan di pasar tradisional dan menemukan bahwa harga barang kebutuhan pokok cenderung stabil dan tidak ada kenaikan harga jual, bahkan untuk Daging ayam broiler yang biasanya menjadi komoditas yang berfluktuasi di hari-hari menjelang hari raya Idul Fitri, pada hari ini harganya stabil seperti sebelumnya yakni Rp.36.000,- per kg.(PDN)