Kamis,30 April 2020. Dalam rangka menjaga ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok dalam Bulan Puasa dan ditengah Pandemi Covid19 maka Fokus kegiatan di hari ini adalah melakukan pantauan di  pantauan di Pasar Tradisional dan Distributor kota Ambon untuk mendapatkan informasi harga dan stok barang kebutuhan pokok sekaligus memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok yang berfluktuasi seperti Kentang dan Gula Pasir.  

Dipimpin oleh Plt Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, H.Jamlean beserta staf didampingi oleh Tim Satgas Pangan Terpadu Provinsi Maluku. Pemantauan diawali dengan sidak ke Pasar Tradisional Batu Merah dan Mardika untuk memantau perkembangan harga kebutuhan pokok, sekaligus berkoordinasi dengan pemasok barang kebutuhan sayuran dataran tinggi yakni Kentang yang menjadi komoditas yang mengalami kekosongan stok sebagai imbas ditutupnya jalur pengangkutan penumpang di pelabuhan dari luar daerah khususnya Sulawesi Utara dengan menggunakan kapal laut.  

Pada UD. Lima Saudara, salah satu pemasok kentang di Ruko Batu Merah, diperoleh informasi bahwa pasokan Kentang baru saja masuk pada hari Rabu, 29 April 2020 kemarin menggunakan kapal kontainer KM. Tanto Siap sebanyak 3,5 ton dan telah langsung didistribusikan ke pedagang pasar dengan harga Rp.900.000,- per karung @50 kg atau Rp.18.000,- per kg. Stok kentang yang tersisa sebanyak 2,5 ton, sementara rencana masuk masih menunggu jadwal kapal PT. Pelni dan kapal kontainer berikutnya dari wilayah barat yakni kota Surabaya serta kondisi perdagangan di kota Ambon, supaya pemasok tidak mengalami kerugian. Hal ini dilakukan, karena proses distribusi komoditas kentang yang rentan busuk dari kota Surabaya ke Ambon memakan waktu yang cukup lama sehingga kualitas kentang dapat turun dan menjadi rusak selama dalam perjalanan ke Ambon. Untuk itu pemasok harus benar-benar memperhitungkan waktu pemuatan di Surabaya, posisi kontainer di kapal dan waktu kedatangan di Ambon, supaya komoditas kentang dapat terus dipasok ke Ambon dan kualitasnya juga terjaga.

Pantauan selanjutnya di UD. Jaya Makmur, yang pada hari Senin 27 April 2020 memasukan 2 ton kentang, dan hari ini stok sudah habis terjual kepada pedagang di pasar tradisional dengan harga Rp.900.000,- per karung @50 kg. Sementara stok Bawang merah yang tersisa sebanyak 3,5 ton dengan harga jual bervariasi mulai dari Rp.37.000,- sampai Rp.40.000,- per kg. Rencana masuk untuk komoditas kentang adalah di minggu depan dengan menggunakan kapal kontainer dari sentra distrubusi Surabaya.

Selanjutnya di kios milik bapak Yusuf pasokan kentang  yang masuk hari senin, 27 April 2020 sebanyak 40 karung atau 2 ton dengan menggunakan kapal KM. Gunung Dempo sudah habis dibagikan kepada pedagang. Menurut informasi dari pelaku usaha, kekosongan stok kentang selain disebabkan tidak beroperasinya kapal PT. Pelni pada jalur Bitung-Ambon, juga disebabkan penutupan pelabuhan di wilayah pulau Ambon untuk kapal-kapal cepat yang membawa penumpang dan barang yang melayari jalur ini. Ada 2 kapal yang sudah tidak lagi beroperasi sejak 19 April 2020 yaitu KM. Permata Bunda dan Permata Obi yang biasanya dipakai pemasok sayuran dataran tinggi untuk memasukkan pasokan Kentang, Kol dan Wortel dari wilayah Sulawesi Utara lewat Bitung dan Manado ke Ambon. Pemilik kapal yang tidak lagi bisa memuat penumpang, mengalami kerugian, jika hanya memuat barang dari Bitung ke Ambon, sehingga mengalihkan jalur pelayarannya dari Sulawesi Utara ke wilayah Maluku Utara.

Kemudian Tim bergerak ke Toko Resma di Pasar Mardika milik bapak Usman yang memasok kentang sebanyak 12 karung dan telah didistribusikan kepada pedagang langganan di Pasar Mardika dengan harga Rp.900.000,- per karung @50 kg. Pantauan pada beberapa pedagang yang mendapatkan pasokan dari bapak Usman, Harga jual kentang mencapai Rp.25.000,- per kg.

Tim kemudian melanjutkan ke Distributor Toko Fanny  di Jalan DR. Setia Budi kelurahan Ahusen kota Ambon, bertemu dengan Ibu Lanny, pemilik toko dan diperoleh informasi bahwa stok Gula Pasir  merek KBA di gudang mencapai 25 ton dengan harga jual per karung @50 kg sebesar Rp.850.000,- per karung. Stok ini diperkirakan dapat bertahan selama 1 bulan sampai dengan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriyah tahun 2020.(PDN)

id_IDIndonesian