Dalam rangka menjaga dan mengantisipasi dampak wabah covid 19 pada sektor perdagangan maka Tim Dinas Perindag Maluku dan Satgas Pangan Provinsi Maluku terus melakukan Kegiatan sidak pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok. Kegiatan Sidak pengawasan dan pemantauan pada hari Sabtu, 11 April 2020 dilaksanakan oleh TIM Disperindag Provinsi Maluku yang dipimpin oleh Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Maluku, H Jamlean pada Pemasok Barang Kebutuhan Pokok dan Pedagang di Pasar Tradisional Batu Merah dan Pasar Mardika Kota Ambon dalam rangka mengawasi dan memantau stok dan harga barang kebutuhan pokok serta kondisi perdagangan yang terjadi pada lokasi-lokasi pantauan tersebut.
Sidak dimulai dari pasar Batu merah untuk memantau stok dan harga komoditas Bawang merah dan Bawang putih dan komoditas barang kebutuhan pokok lainnya. Di Toko Norry, diperoleh data bahwa stok Bawang putih tersisa 2,2 ton, dengan harga jual kotor Rp.34.000,- per kg dan untuk bawang yang sudah dibersihkan secara eceran Rp.40.000,- per kg sementara untuk Bawang merah dari sentra Jawa Timur masih dalam proses bongkar sebanyak 2 ton dengan harga jual Rp.33.000,- dan Rp.34.000,- per kg. Komoditas Telur ayam broiler sebanyak 600 ikat dengan harga Rp.270.000,- per ikat. Rencana masuk Bawang merah sebanyak 4 ton dari Enrekang, Sulawesi Selatan dengan harga Rp.30.000,- per kg pada hari senin dengan menggunakan kapal Pelni KM. Ngapulu.
Di Toko Al di Ruko Batu merah stok Bawang merah asal Enrekang Makassar sejumlah 700 kg dengan harga Rp.30.000,- per kg dengan penjualan eceran Rp. 36.000,- per kg dan Bawang putih sejumlah 1,2 ton dengan harga jual Rp.38.000, per kg dengan penjualan eceran Rp.46.000,- per kg. Rencana masuk Bawang merah sebanyak 3 ton dari Enrekang, Sulawesi Selatan pada hari senin dengan menggunakan kapal Pelni KM. Ngapulu.
Pada Toko Inan Jaya stok Bawang putih tersedia sejumlah 2,5 ton dengan harga Rp.40.000,- dan Rp.42.000,- per kg berasal dari Enrekang Makassar. Stok Bawang merah masih kosong. Rencana masuk Bawang merah sebanyak 3 ton dari Enrekang, Sulawesi Selatan dan Telur ayam broiler sebanyak 300 ikat pada hari senin dengan menggunakan kapal Pelni KM. Ngapulu.
Pantauan di UD. Lima Saudara stok Bawang merah tersisa 3 ton dan belum ada rencana masuk karena informasi dari pedagang bahwa kondisi perdagangan masih sepi sehingga dagangan kurang laku, Sementara di UD. Jaya Makmur stok Bawang merah kosong, Bawang putih tersisa 45 karung atau sebanyak 900 kg dengan harga jual Rp.38.000,- per kg.
Tim kemudian melanjutkan dengan memantau perkembangan harga beberapa komoditas di Pasar Batu Merah seperti Cabe merah keriting dengan harga Rp.25.000,- per kg, Cabe rawit merah Rp.60.000,- per kg, Bawang merah dijual dengan harga bervariasi dari Rp.36.000,- sampai Rp.45.000,- per kg. Komoditas Bawang putih dijual dari Rp.40.000,- sampai Rp.50.000,- per kg.
Di Toko TLS stok Bawang merah tersisa 400 kg dengan harga jual kotor Rp.34.000,- per kg dan eceran bersih Rp.42.000,- per kg. Bawang putih bersih Rp.42.000,- per kg tersisa 2,5 ton dengan harga jual kotor Rp.36.000,- sampai Rp.38.000,- per kg. Minyak goreng kemasan bantal merek Fortune Rp.140.000,- per karton ukuran 1 liter @ 12 bantal dan Rp.150.000,- per karton ukuran ½ liter @ 24 bantal.
Kemudian pada UD. 2 Putra, stok Bawang merah baru saja masuk sejumlah 14 ton dari Enrekang Sulawesi Selatan dengan harga Rp.30.000,- per kg. Untuk Bawang merah tersisa 2,5 ton dengan harga Rp.37.000,- per kg. Rencana masuk berikutnya dengan menggunakan kapal kontainer PT. SPIL pada hari Rabu, 15 April 2020 untuk Bawang merah sebanyak 10 ton dan Bawang putih sebanyak 3 ton. Selanjutnya di CV.Gema Rejeki Passo, stok bawang putih yang tersedia sebanyak 30 ton.
Dari pantauan diperoleh bahwa Total stok Bawang putih di pemasok sebanyak 41,8 ton dengan rencana masuk sebanyak 3 ton pada hari Senin 13 April 2020 dan Bawang merah sebanyak 20,1 ton dengan rencana masuk 6 ton juga pada hari Senin 13 April 2020 dan 10 ton pada hari Rabu 15 April 2020.
Tim kemudian melanjutkan dengan melakukan pantauan harga di pasar Mardika terhadap beberapa komoditas pantauan dan diperoleh bahwa komoditas Cabe rawit merah dijual dengan harga bervariasi tergantung kualitas dan sentra asal Cabe rawit merah Rp.50.000,- sampai Rp.100.000,- per kg, sedangkan Cabe merah keriting dijual dengan harga Rp.25.000,- sampai Rp.30.000,- per kg, Tomat Rp.20.000,- per kg, Buncis Rp.20.000,- per kg, Daging ayam broiler Rp.36.000,- per kg, Telur ayam broiler Rp.1.600,- sampai Rp.1.800,- per butir, Bawang merah ditingkat pedagang dijual dengan harga Rp.40.000,- sampai Rp.48.000,- per kg dan Bawang putih Rp.45.000,- sampai Rp.50.000,- per kg. Umumnya, distributor memasok bawang dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Sehingga rata-rata stok tersedia untuk 8-12 hari.
Mahalnya harga cabe di pasaran disebabkan pasokan dari sentra distribusi lokal terbatas yakni hanya dari wilayah kobisonta. Dari hasil koordinasi dengan salah satu kelompok tani cabe di Masohi menyampaikan bahwa harga cabe rawit di tingkat petani sudah tinggi, berkisar Rp.45.000 – Rp. 50.000,- per kg. Padahal normalnya harga cabe di tingkat petani berkisar Rp.30.000-40.000/kg.
Faktor yang menyebabkan kenaikan harga cabe ditingkat petani adalah karena harga cabe yang terlalu lama murah (Rp.5.000,- per kg) antara periode November 2019 hingga maret 2020 ditambah lagi dengan mahalnya obat semprot cabe yang dibeli petani dari jawa, banyaknya persoalan itu menyebabkan para petani rugi karena harga jual tidak sesuai dengan biaya pemeliharaan cabe, akhirnya banyak petani memilih untuk mengabaikan pemeliharaan yang berdampak pada produksi yang menurun bahkan gagal panen sehingga pada daerah-daerah produksi pasokan cabe berkurang. (PDN)