Kamis,09 April 2020. Dalam rangka menjaga dan mengantisipasi dampak wabah covid 19 pada sektor perdagangan maka Tim Dinas Perindag Maluku dan Satgas Pangan Provinsi Maluku melakukan Kegiatan sidak pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok  dan barang penting (Masker, Hand Sanitizer dan Sarung Tangan) serta kondisi perdagangan di Pasar Tradisional, Toko Modern dan Apotik di Kabupaten Maluku Tengah, Desa Tulehu dan sekitarnya,.

Dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku,Yahya Kotta. Fokus kegiatan di hari ini adalah melakukan pantauan di Toko-toko dan Pasar Tradisional di Desa Tulehu untuk mendapatkan informasi harga barang kebutuhan pokok karena Desa Tulehu merupakan daerah dimana terdapat pelabuhan kapal dan speedboat dan sentra perdagangan di Kabupaten Maluku Tengah yang juga melayani kebutuhan masyarakat di kawasan pulau-pulau Lease.

Kegiatan diawali dengan melakukan sidak di Toko ITA, di kawasan Suli Atas karena di toko ini menjual berbagai komoditas langsung kepada masyarakat secara eceran dan partai serta ramai dikunjungi oleh pembeli. Dalam sidak ditemukan bahwa harga jual berbagai produk sangat terjangkau oleh masyarakat, dimana Gula pasir dijual dengan harga Rp.19.000,- per kg, Tepung terigu merek Mila Rp.10.000,- per kg, dan semua jenis beras kualitas premium dijual masih dalam batasan HET yang ditetapkan pemerintah karena toko ini langsung mendapatkan barang dagangannya dari distributor. Tim juga menyarankan kepada pemilik toko untuk mencantumkan daftar harga barang yang dapat dilihat oleh masyarakat.

Kemudian Tim melanjutkan ke TULEHU GROSIR, salah satu swalayan terbesar di desa Tulehu yang merupakan cabang dari Swalayan Sobat Kita grup. Disana ditemukan bahwa harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng Bimoli Clasic Rp.14.000,- per liter, Fortune Rp.12.400,- per liter, mie instan Rp.2.600,- per bungkus, telur Rp.1.900,- per butir dan beras kualitas premium masih dalam batasan HET yang ditetapkan pemerintah. Untuk komoditas Gula pasir, harga jualnya masih cukup tinggi yakni Rp.21.800,- per kg untuk merek Gulaku dan Rp.10.400,- per ½ kg untuk gula merek KBA. Tim kemudian memintakan kepada manager toko untuk menyesuaikan harga jual dibawah Rp.20.000,- per kg agar tidak membebani masyarakat yang sementara menghadapi ancaman penyebaran virus Corona ini. Kepada manager toko juga dimintakan untuk menempelkan harga jual untuk komoditas Beras dan Gula pasir agar konsumen dapat mengetahui harganya.

Selain itu Tim juga menyempatkan untuk melakukan sidak ke Apotik FAJAR FARMA, di jalan Dusun Pohon Mangga desa Tulehu untuk mengecek ketersediaan beberapa barang penting seperti masker, hand sanitizer dan sarung tangan, dan diperoleh keterangan bahwa Masker medis sudah kosong dari bulan lalu, yang tersedia hanyalah Masker kain sebanyak 12 buah dengan harga Rp.10.000,- per buah. Hand Sanitizer ukuran 500 ml dijual Rp.300.000,- per botol dengan stok tersisa 5 botol dan sarung tangan stoknya kosong.

Selanjutnya Tim bergerak ke Swalayan BINTANG FAJAR di depan pelabuhan Hurnala Desa Tulehu dan menemukan bahwa sejak ancaman penyebaran virus Corona, swalayan ini sudah membatasi jarak antara penjual dan pembeli dengan menutup toko. Pembeli sudah tidak didijinkan lagi mengambil sendiri belanjaannya, dan swalayan hanya membuka layanan lewat pintu terbatas. Harga komoditas barang kebutuhan pokok yang ditawarkan oleh swalayan ini cukup terjangkau dimana harga Gula pasir Rp.19.000,- per kg, Beras Bulog ukuran 50 kg dijual Rp.490.000,- per karung, dan semua beras kualitas premium ukuran 24 dan 25 kg harganya masih dalam batasan HET yang ditetapkan pemerintah. Hanya saja untuk dua merek beras yaitu Tawon ukuran 10 kg dan 5 kg serta 2 Udang ukuran 5 kg harganya sudah melewati HET, sehingga Tim langsung memanggil penanggungjawab toko untuk mensosialisasikan Permendag 57 Tahun 2017 tentang Penetapan HET Beras kepada pelaku usaha, sekaligus memintakan kepada pelaku usaha untuk menurunkan harga jual untuk kedua merek beras tersebut, yang dapat dipahami oleh pelaku usaha dan langsung menurunkan harga beras sesuai peraturan yang berlaku.

Kemudian Tim melanjutkan ke Toko Norma yang berlokasi di depan dermaga Speedboat desa Tulehu dan menemukan bahwa harga jual barang kebutuhan pokok masih wajar, seperti gula pasir Rp.19.000,- per kg, Fortune Rp.13.000,- per liter, sedangkan untuk beras ukuran 25 kg dan 10 kg harga jualnya masih dalam batasan HET yang ditetapkan pemerintah, hanya saja untuk beras merek Padi Udang ukuran 5 kg harga jualnya masih diatas HET. Tim kemudian memintakan kepada pemilik toko untuk menurunkan harga jual agar sesuai HET, sekaligus mensosialisasikan peraturan dimaksud kepada pemilik toko yang kemudian bersedia menurunkan harga jual sesuai peraturan dimaksud.

Tim kemudian bergerak ke Pasar Tradisional Tulehu untuk memantau harga barang kebutuhan pokok di pedagang pasar. Harga jual komoditas Cabe merah keriting Rp.30.000,- per kg, Cabe rawit merah mencapai Rp.70.000,- per kg, Bawang merah Rp.50.000,- per kg, Bawang putih Rp.55.000,- per kg, Kentang Rp.16.000,- per kg, Kol Rp.15.000,- per kg, Wortel Rp.25.000,- per kg, Tomat Rp.25.000,- per kg dan Telur ayam broiler Rp.1.800,- sampai Rp.1.900,- per butir. Kondisi perdagangan di pasar pada saat pantauan terlihat sepi karena masyarakat lenih banyak melakukan aktivitas di rumah saja. (PDN).

id_IDIndonesian