Jumat, 03 April 2020. Dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi dampak wabah virus corona, Tim Pengendali Inflasi Daerah  Provinsi Maluku melakukan langkah-langkah kongkrit dalam pengamanan dan pengendalian inflasi di Provinsi Maluku, langkah dimaksud salah satunya yakni bersama Satgas Pangan Provinsi Maluku melakukan kegiatan pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok serta kondisi perdagangan di ritel modern Indogrosir dan beberapa distributor.

Tim TPID dipimpin oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Maluku yakni bapak Novi beserta staf, didampingi Kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku bapak Elvis Pattiselano beserta staf, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku bapak Lutfi Rumbia beserta staf, Kepala Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara, staf Biro Perekonomian Provinsi Maluku, didampingi oleh Tim Satgas Pangan Provinsi Maluku.

Pada Indogrosir Ambon, Tim bertemu dengan bapak Tri, yang menjelaskan bahwa untuk stok gula pasir merek Gulaku sebanyak 20 ton yang masuk pada 28 Maret 2020 telah habis didistribusikan ke toko Indogrosir dan gerai Indomaret se-kota Ambon dengan perincian 13,2 ton dibagi ke 56 gerai Indomaret, dan 6,8 ton dijual di toko Indogrosir Ambon. Dalam perbincangan dengan pak Tri dan Tim TPID, bapak Kadis Perindag mengemukakan bahwa pada hari Rabu, 1 April 2020  Tim Dinas Perindag Provinsi Maluku bersama Satgas Pangan Provinsi Maluku telah melakukan sidak pengawasan dan pemantauan ke 12 gerai Indomaret di kota Ambon dan menemukan bahwa Gulaku yang disalurkan sudah dijual di masing-masing gerai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Animo masyarakat yang tinggi menyebabkan stok pada tiap gerai sangat cepat habis, untuk itu bapak Kadis Perindag Provinsi Maluku mengarahkan manager dan petugas tiap gerai untuk membatasi penjualan Gulaku agar tidak terjadi pembelian berulang dalam jumlah banyak untuk ditimbun di rumah. Selanjutnya oleh pak Tri juga dijelaskan bahwa rencana masuk pasokan sebanyak 25 ton Gulaku belum dapat dipastikan kapan tiba di Ambon, karena sampai saat ini belum dimuat dari sentra distribusi. Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk stok kebutuhan pokok yang lain, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu dan susu masih tersedia dalam jumlah yang cukup dan harga yang wajar.

Selanjutnya Tim bergerak ke gudang distributor CV. Gema Rejeki dan bertemu langsung dengan pemilik CV. Gema Rejeki, bapak John Tuhuteru, yang menjelaskan bahwa untuk pasokan gula, CV. Gema Rejeki telah memasukan 150 ton gula merek KBA stok terakhir dengan kapal kontainer dan sedang dalam proses pembongkaran dari kapal kontainer. Untuk pasokan gula import, dikatakan oleh bapak Kadis Perindag Provinsi Maluku bahwa untuk wilayah Timur Indonesia, Kementerian Perdagangan menugaskan  Untuk  stok beras masih sangat aman, karena pasokan bukan hanya berasal dari satu daerah saja yaitu Jawa Timur, tetapi untuk pasokan beras juga bisa diperoleh dari sentra Sulawesi Selatan, diawal pembatasan sosial mengantisipasi penyebaran virus Corona memang terjadi panic buying oleh beberapa pedagang dan masyarakat yang takut terjadinya lockdown di Maluku tetapi saat ini kondisi perdagangan sudah kembali normal. Stok telur ayam broiler juga masih aman, dengan pasokan sebanyak 5 kontainer. Distributor ini juga memasukan pasokan Bawang putih dan tepung terigu, sementara bawang merah belum ada rencana memasukkan karena masih menunggu stabilnya panen di sentra Jawa Timur. Satu hal yang dimintakan oleh pak John kepada Tim TPID Provinsi Maluku adalah, agar tetap menjaga kontinyuitas perhubungan lewat kapal kontainer barang dengan daerah sentra jangan sampai putus, supaya stok tetap terjaga. Selain itu dimintakan kepada Tim TPID lewat bapak Wakil Ketua untuk memintakan kepada PT. Pelindo 4 cabang Ambon agar dapat melayani pembayaran kontainer saat kapal masuk malam hari, agar saat itu juga dapat di tracking ke gudang distributor dan didistribusikan ke pasar pada pagi harinya, terkhusus untuk kontainer yang memuat barang kebutuhan pokok yang telah menipis stoknya di pasar, karena kalau tidak di bayar malam itu juga, maka harus menunggu sampai keesokan harinya, dan pada malam hari keesokan harinya baru kontainer dapat dikeluarkan dari pelabuhan peti kemas PT. Pelindo 4 cabang Ambon, sesuai regulasi di kota Ambon yang melarang Tracking kontainer pada siang hari. Ataupun kalau bisa tracking kontainer dapat dilakukan malam itu dan pembayaran dilakukan keesokan harinya. Terhadap kedua masalah ini Tim TPID berjanji untuk segera menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak terkait sebagai langkah pengamanan stok dan harga barang kebutuhan pokok.

Tim kemudian melanjutkan sidak ke gudang CV. Makmur Abadi di Waitatiri Ambon yang merupakan pemasok telur ayam broiler dan mie instan serta hasil produksi dari PT. Wings Indonesia. Semua stok yang dimiliki, selain didistribusikan di kota Ambon, juga dikirimkan ke Pulau Seram, Buru dan pulau-pulau Lease khususnya Saparua. Stok barang kebutuhan pokok pada distributor ini tersedia cukup banyak teristimewa mie instan berbagai macam rasa.

Kemudian Tim menyempatkan untuk melakukan sidak di CV. Mitra Aneka Niaga di jalan Laksdya Leo Wattimena Passo, depan ACC Ambon untuk memantau ketersediaan barang kebutuhan pokok terutama Telur ayam broiler. Ditemui oleh bapak Leo, selaku manager di perusahaan ini, yang menjelaskan bahwa pasokan Telur ayam broiler sebanyak 2 kontainer telah dibongkar hari ini dan dalam perjalanan ke gudang. Selain telur, distributor ini juga memasukan bawang putih dalam jumlah terbatas sebanyak 150 jala atau 3 ton per pengiriman yang disisipkan diantara barang lain dalam kontainer, jika terdapat ruangan yang kosong dan juga beras dengan merek Ina Boi. Selain didistribusikan di kota Ambon, juga disalurkan ke pedagang di Pulau Seram dan Buru lewat kapal feri milik ASDP cabang Ambon. Kendala utama dari distributor ini dalam menyalurkan barang kebutuhan pokok ke pulau Buru adalah sulitnya memperoleh tiket untuk truk distributor di kapal feri ke Pulau Buru di dermaga feri Galala, karena beberapa kali kesempatan ternyata tiket kapal feri telah full seat untuk truk, sementara loket penjualan tiket belum dibuka untuk penjualan tiket. Terhadap masalah ini Tim TPID berjanji untuk menindaklanjuti dalam pertemuan dengan manager ASDP cabang Ambon dan menyelidiki untuk ditemukan penyebab terjadinya masalah dimaksud.

Tim kemudian juga meninjau keadaan stok beras di Gudang Beras milik Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara di jalan Piere Tendean Galala, dan oleh Kepala Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara yang didampingi Kabid Penyaluran serta Kepala Gudang Galala dijelaskan bahwa stok beras Bulog untuk wilayah provinsi Maluku mencapai 6.000 ton yang tersebar di 2 GBB kota Ambon, Tulehu, Tual dan Saumlaki, dengan rencana masuk sebanyak 4.000 ton dalam bulan ini. Stok ini cukup untuk mengamankan kebutuhan beras provinsi Maluku selama lebih dari 3 bulan.(PDN)

id_IDIndonesian