Jumat, 03 April 2020.  Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Maluku dan Tim Satgas Pangan Provinsi Maluku berkunjung ke Kantor Pelindo 4 Cabang Ambon, dalam rangka berkoordinasi terkait beberapa keluhan  distributor yang ditemui Tim pada hari yang sama saat melakukan pengawasan dan pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok serta kondisi perdagangan.

Dalam kunjungan tersebut tim  bertemu dengan General Manager PT. Pelindo 4 cabang Ambon bapak Jen (putra asli Maluku) yang baru menjabat selama 7 bulan. Dalam pertemuan itu, Kadis Perindag Provinsi Maluku menjelaskan bahwa maksud koordinasi dilakukan untuk mendapatkan titik temu dan penjelasan dari pihak Pelindo mengenai beberapa keluhan yang disampaikan oleh para distributor lewat Tim TPID Provinsi Maluku diantaranya, pertama, kalau bisa ada kebijakan dari pihak PT. Pelindo 4 cabang Ambon untuk melayani proses pembayaran kontainer saat kapal masuk di malam hari agar dapat mempercepat proses tracking dari distributor dan ujungnya mempercepat penetrasi pasar untuk barang kebutuhan pokok masyarakat yang stoknya dalam posisi kosong di pasar tradisional seperti misalnya Telur ayam broiler. Kedua, ataupun kalau bisa ada kebijakan dari pihak Pelindo untuk mengijinkan tracking barang saat kapal tiba malam hari dan proses pembayarannya dilakukan di besok hari saat loket buka. Kemudian masukan yang ketiga, dalam rapat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, ada masukan dari pelaku usaha yang mengeluhkan pentarifan yang dilakukan oleh PT. Pelindo terhadap kontainer barang, dimana, kontainer yang dibongkar pada hari pertama dan kedua, biayanya lebih rendah dari hari ketiga dan selanjutnya, sedangkan pelaku usaha jika memasukan barang dalam jumlah kontainer yang cukup banyak, tidak serta merta dalam 1-2 hari dapat membongkar kontainer barangnya, melainkan bisa lebih lama daripada itu, sehingga dimintakan kepada TPID dan Pelindo untuk dicarikan solusinya.

Terhadap masukan dari Tim, pihak Pelindo menjelaskan bahwa saat ini proses pembongkaran di dermaga hanya membutuhkan waktu selama 1,5 hari saja dari sebelumnya 3 hari. Proses DSH yang dulunya dalam 1 jam hanya dapat membongkar 15 box kontainer, saat ini dalam 1 jam dapat membongkar sampai dengan 40 box kontainer 20 feet. Permasalahan biaya di pelabuhan, untuk biaya yang dipungut PT. Pelindo sangatlah kecil dan tidak mengalami kenaikan, kendala biaya terbesar adalah dari pihak asosiasi Pelayaran, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), Jasa Perusahaan Transportasi (JPT) serta Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).

Untuk itu di PT. Pelindo 4 cabang Ambon, tengah dibangun sistem online untuk mengurangi intensitas orang yang beraktivitas di kantor Pelindo dan di Pelabuhan. Untuk TKBM sendiri, yang tercatat secara resmi adalah sebanyak 800 orang yang terdiri atas TKBM untuk bongkar muat, embarkasi dan debarkasi dan TKBM liar yang tidak tercatat sehingga total TKBM adalah hampir mencapai 1000 orang.

Dari sisi jumlah peti kemas yang dibongkar sejak bulan Oktober 2019 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelumnya. Untuk proses pengurusan di loket, yang melayani biasanya hanya berlangsung selama jam kerja, tetapi proses pembayaran dapat dilakukan siang hari saat kapal sudah akan sandar di pelabuhan. Proses pembayaran sesuai aplikasi yang digunakan hanya dapat dilakukan saat kontainer ada di Seaway, namun saat ini pembayaran sudah dapat dilakukan secara non tunai. Sementara ini PT. Pelindo 4 cabang Ambon tengah mengembangkan aplikasi untuk melayani proses pengurusan kontainer tanpa datang lagi ke kantor Pelindo.

Banyaknya permasalahan di pelabuhan Ambon, membuat bapak General manager akan melakukan perubahan secara perlahan-lahan, untuk itu kepada Tim TPID provinsi Maluku dan Satgas pangan dimintakan untuk mendukung proses perubahan yang akan dilakukan, terutama berkaitan dengan TKBM di pelabuhan Ambon.

Bapak Wakil Ketua dan seluruh Tim TPID dan Satgas pangan terpadu Provinsi Maluku sangat mendukung semua langkah yang telah dan akan dilakukan oleh bapak General Manager PT. Pelindo 4 cabang Ambon dalam rangka meminimalisir biaya tambahan agar kedepannya harga barang kebutuhan pokok masyarakat dapat diturunkan dan inflasi dapat ditekan sekecil mungkin. (PDN)

id_IDIndonesian