Kamis, 26 Maret 2020. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku melakukan Sidak, yang difokuskan pada Pasar Tradisional Batu Merah dan Mardika Ambon, guna memantau perkembangan harga dan ketersedian stok barang kebutuhan pokok untuk meredam gejolak dalam masyarakat terkait merebaknya virus corona di Kota Ambon dan Provinsi Maluku.
Sidak oleh Tim Disperindag Provinsi Maluku dipimpin langsung oleh bapak Kepala Dinas didampingi oleh Tim Terpadu Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Maluku diawali dari Pasar Batu Merah untuk memantau dan mengawasi stok komoditas Bawang merah dan Bawang putih yang menurut pemantauan Petugas harga mengalami kenaikan akibat berkurangnya stok dan belum sandarnya kapal pengangkut.
Pemantauan pada beberapa pemasok Bawang Merah dan Bawang Putih di Pasar Batu Merah yaitu Toko Norry, Toko Dua Putra, Toko Inan Jaya, UD. Lima Saudara dan UD. Jaya Makmur, stok Bawang putih di pemasok mencapai 270 kg dengan rencana masuk Bawang putih sebanyak 4.500 kg dan Bawang merah sebanyak 3.000 kg pada hari Kamis, 26 Maret 2020 menggunakan kapal kontainer PT. SPIL. Sementara pada hari Senin, 30 Maret 2020 Bawang merah akan masuk sebanyak 2.000 kg dengan kapal Pelni, Ngapulu. Dalam pantauan juga diperoleh bahwa harga eceran Bawang merah bersih berkisar antara Rp.45.000,- sampai Rp.50.000,- per kg, sementara harga eceran Bawang putih bersih rata-rata mencapai Rp.50.000,- per kg.
Sementara stok telur masih banyak tersedia di pengecer pasar tradisional sebanyak 1.100 ikat dengan harga berkisar antara Rp.295.000,- sampai Rp.305.000,- per ikat atau Rp.1.800,- sampai Rp.1.900,- per butir.

























Gula pasir dalam pantauan di beberapa distributor mencapai Rp.875.000,- per karung @50 kg atau pada pengecer dijual dengan harga Rp.19.000,- per kg.
Sidak kemudian dilanjutkan ke pedagang disepanjang jalan pasar Batu merah sampai ke pasar Mardika untuk memantau perkembangan harga dan stok barang kebutuhan di tingkat pedagang pasar, diketahui bahwa stok Bawang merah dan Bawang putih juga sudah menipis karena tingkat pembelian masyarakat cukup tinggi untuk kedua komoditas ini, sehingga harga kedua komoditas ini melonjak 12% dari rata-rata Rp.40.000,- per kg untuk Bawang merah menjadi Rp.45.000,- per kg dan untuk Bawang putih dari Rp.45.000,- per kg menjadi Rp.50.000,- per kg.
Untuk komoditas Beras, terpantau aman, dengan harga yang stabil dan tidak ada kenaikan. Malahan informasi dari pedagang bahwa terjadi lonjakan permintaan masyarakat selama minggu ini akibat kepanikan masyarakat, dengan stok yang masih cukup, namun dibatasi oleh distributor. Untuk itu Tim langsung bergerak ke Distributor Toko Serba Usaha dan Toko Barcelona guna mendapatkan klarifikasi tentang informasi dimaksud.
Pada Toko Serba Usaha, stok gula pasir mencukupi mencapai 470 karung dengan harga Rp.875.000,- per karung @50 kg. Sementara untuk komoditas Beras yang dimasukan oleh distributor ini, hanya tersisa 20 karung @ 24 kg, dengan harga Rp.250.000,- per karung.
Pada Toko Barcelona stok beras masih banyak tersisa dan pembeli dibatasi pembeliannya hanya 1 (satu) karung per orang agar tidak terjadi penimbunan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja memanfaatkan kondisi penyebaran virus Covid 19 dan kepanikan masyarakat untuk memainkan harga pasar. Komoditas gula pasir tidak dijual secara partai tetapi hanya dijual secara eceran dengan harga Rp.18.000,- per kg.