7-8 November 2019, Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku bersama perwakilan Dinas Perikanan Provinsi Maluku melakukan Identifikasi Permasalahan Ekspor di Kabupaten Kepulauan Aru. Kegiatan ini melibatkan beberapa Intansi – Instansi, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tual, PDSKP Tual, Perikanan dan Kelautan Maluku, Pelaku Usaha yang ada di Kepulauan Aru, Staf Ahli Bupati dan Asisten Sekda, serta para Pengusaha Perikanan di Kabupaten Kepulauan Aru.
Kegiatan ini dibuka lansung oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulaun Aru, Muin Sogalrey, SE., Dalam sambutannya, beliau menyampaikan Kabupaten Kepulauan Aru merupakan wilayah kepulauan dengan pulau-pulau berbagai ukuran dengan jumlah pulau sebanyak 547 buah pulau, dimana sekitar 89 pulau berpenghuni, dan sisanya tidak dihuni oleh penduduk. “Berdasarkan klasifikasi pulau, terdapat 5 pulau yang berukuran relatif besar di Kabupaten Kepulauan Aru yakni Pulau Wokam, Kobror, Maekor, Trangan, dan Kota.
Dobo sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Aru berada di Pulau Wamar,” ungkap Wabup Aru. Sebagai daerah kepulauan, Kata Wabup, Kabupaten Kepulauan Aru memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah khususnya pada bidang kelautan dan perikanan. Komoditi perikanan Kabupaten Kepulauan Aru terdiri atas komoditi ikan dan non ikan. “Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, sebab dengan membangkitkan ekspor Maluku agar menjadi berjaya maka semua instansi bersepakat dan berkomitmen bersama untuk bahu membahu membantu mendorong peningkatan ekspor di Maluku,” ujar Sogalrey. Dia berharap kedepan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan sumbangsih kepada daerah dalam rangka pelayanan pelaku usaha perikanan agar mampu melakukan ekspansi usaha dan menjajal pasar ekspor sehingga meningkatkan taraf hidup dan menghasilkan devisa bagi Negara.
Selain itu, tambah Wabup, membuka sekat-sekat dan ruang untuk kemudahan pelayanan ekspor serta Melakukan komunikasi dan koordinasi secara intensif dengan semua stakeholder. “ Potensi Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru diperkirakan sebesar 516.800 Ton dengan JTB sebesar 205.944,80 ton/tahun, terdiri dari sumber daya pelagis kecil sebesar 123.851,17 ton/tahun, pelagis besar sebesar 26.434,32 ton/tahun, demersal sebesar 87.003,28 ton/tahun dan sumberdaya udang sebesar 21.111,28 ton / tahun.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindag Provinsi Maluku, Syarif Hidayat menyampaikan bahwa, sesuai arahan Presiden Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Negara Kita kuncinya hanya dua, Pertama : Bagaimana kita meningkatkan Investasi dan yang kedua : Bagaimana kita bisa meningkatkan Ekspor, hanya itu tidak ada yang lain, enggak ada yang lain”. Sementara itu secara Nasional nilai ekspor Indonesia Masih kalah dibandingkan dengan negara-negara tentangga seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam. Tentunya saja arahan Bapak Presiden menjadi pemicu bagi kementerian perdagangan dan daerah-daerah di Indonesia untuk bergerak mendorong peningkatan ekspor agar lebih maju dan berkembang di masa yang akan datang. Mencermati perkembangan ekspor di provinsi Maluku yang terus mengalami Fluktuatif pada nilai maupun volume ekspor dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2014 – 2019) terlebih pada komoditi Perikanan maupun pada komoditi-komoditi non migas lainnya, maka pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan di dukung oleh instansi teknis lainnya terus berupaya mendorong dan melakukan analisa dan evaluasi terhadap berbagai faktor yang menghambat pelaksanaan ekspor di Maluku.
Potensi ekspor hasil perikanan Maluku menurut data Kementerian Perikanan dan Kelautan bahwa 30,76 % potensi perikanan nasional merupakan kontribusi dari laut Maluku, dengan demikian upaya mendorong ekspor adalah merupakan sebuah keharusan dan tanggungjawab bersama Pemerintah Daerah dan instansi vertical serta pihak swasta untuk mengembangkan potensi perikanan yang ada di Maluku. Demikian juga dengan potensi komoditi ekspor Hasil Perkebunan dan Kehutanan terutama Pala, Cengkeh, Kelapa, Damar, Kayu dan lain sebagainya yang merupakan komoditi unggulan daerah Maluku yang saat ini terus digenjot untuk kembali dijadikan sebagai produk ekspor unggulan dari Maluku selain Perikanan. Kepulauan Aru sendiri menyumbang 1.992.731 Ton/tahun Sumber Daya Ikan dari Total Potensi Sumber Daya Ikan Nasional : 9.931.920 Ton/Tahun. Dari hasil identifikasi di lapangan hari pertama, semua kegiatan ekspor di kabupaten kepulauan aru hanya di antar pulaukan secara lokal ke Surabaya, Jakarta dan daerah lain di Indonesia setelah itu baru di ekspor ke luar negeri. Melihat permasalahan ini, maka perlu dilakukan suatu terobosan untuk mencari sumber permasalahan yang di hadapi dan diharapkan melalui kegiatan ini akan menjawab berbagai permasalahan menyangkut pengembangan ekspor di Maluku khususnya di Kabupaten Kepulauan Aru, sehingga kedepan ekspor langsung dari kepulauan Aru. akan semakin maju dan berkembang. (Hyt)