Pemerintah Provinsi Maluku yang terdiri dari 11 Kabupaten/Kota memiliki potensi baik sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam mengembangkan sektor industri. Ada beberapa Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Negara lain seperti Timor Leste, Australia, Papua Nugini dan lainnya.

Guna mendorong pengembangan Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) di Maluku khususnya kerajinan lokal daerah khususnya Logam, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku melaksanakan Bimbingan Teknis Proses Produksi dan Diversifikasi Produk Perbengkelan Roda Dua di Daerah Perbatasan Kota Tual. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 19-22/8/2024 bertempat di Aula UPT Meterologi Legal, Kota Tual.

Bimbingan Teknis ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tual, Danarwati Amir yang dihadiri oleh Kepala Bidang Industri Dinas Perindag Maluku, para Pejabat Struktural dan Fungsional lingkup Dinas Perindag Kota Tual, Senin, 19/8.

Dalam sambutannya, Danarwati menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek seperti ini harus terus ditumbuhkembangkan karena merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Maluku bagi rakyat di Kota Tual dan sangat menyentuh kaum muda milineal yang terus berjuang bagi pengembangan diri dan usaha yang sementara digeluti sebagai upaya menggerakkan perekonomian masyarakat kecil.

“Selaku salah satu penyelenggara Pemerintahan Di Kota Tual (saya) memberikan apresiasi dan penghargaan bagi Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindag Maluku yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi rakyat kami di Kota Tual. Dirinya terus mendorong pelbagai kebijakan produktif dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia industriterlebih di wilayah perbatasan seperti di daerah kami Kota Tual, katanya. Dirinya menambahkan agar sektor industri kecil perlu mendapat perhatian ekstra dari Pemerintah, karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, saya ingin melihat produk-produk yang dihasilkan setelah pelatihan yang mungkin bisa memberikan inspirasi dan kreasi bagi peserta dimasa mendatang” ujar Danarwati.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Dinas Perindag Provinsi Maluku Marchelino Paliama dalam arahannya menyampaikan bahwa Industri Kecil Menengah pada dasarnya memiliki nilai strategis dalam pengembangan ekonomi dan apabila ditekuni merupakan usaha yang sangat menjanjikan. Konsep pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku merupakan inovasi nyata sebagai bukti aktualisasi nilai-nilai perjuangan mensejahterakan rakyat Maluku sesuai visi dan misi Bapak Penjabat Gubernur Maluku dan arahan lanjutan terkait desa-desa binaan dari OPD, serta menggali potensi-potensi daerah yang bisa dikembangkan guna menunjang atau menopang perekonomian masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi dan Daerah bersinergi dalam hal penumbuhan dan pengembangan industri kecil menengah di daerah. Salah satu yang dipandang perlu untuk dikembangkan adalah produk-produk kerajinan berbahan dasar lokal.

Kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Maluku dalam mengkampanyekan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia tahun 2024 yang puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Agustus di Kota Ambon Provinsi Maluku, ujarnya.

Potensi yang menjanjikan tersebut, kemudian menjadi nilai perjuangan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku bersinergi dengan Dinas Perindag Kota Tual dalam melaksanakan kegiatan Bimtek ini bagi para pelaku industri di Kota Tual. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pelaku IKM mendapatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengembangkan desain produk hingga terkesan tidak monoton, mampu meningkatkan harga jual di pasar. Dan yang paling penting adalah agar dapat meningkatkan pendapatkan dan nilai ekonomi dari para pelaku industri kerajinan lokal ini pada masa-masa mendatang, papar Paliama.

Materi pelatihan diajarkan secara teori dan praktek oleh instruktur dari Politeknik Negeri Ambon Clay Talakua yang merupakan praktisi Logam Mesin. Pelatihan ini  diikuti oleh 20 orang yang semuanya merupakan calon wirausaha baru industri di bidang usaha Logam khususnya Perbengkelan Roda Dua. Peserta dibimbing untuk praktek membuat Produk  berbahan logam seperti peralatan pres ban motor, tatakan kunci-kunci, donkrak manual motor, rangka mesin parutan kelapa dan lainnya. Hasil dari Bimtek tersebut diharapkan peserta sudah bisa membuat berbagai produk logam tersebut sebagai perangkat atau alat bantu di bengkel motor mereka masing, kata Talakua.

“Diharapkan melalui Bimtek ini akan tumbuh industri-industri baru yang bergerak di bidang usaha perbengkelan roda dua, semoga dengan banyaknya industri logam akan menumbuhkan spirit berwirausaha dari para kaum milineal sebagai bukti nyata keikutsertaan mereka dalam pembangunan” ujar Talakua.

Thomas Kunu salah satu peserta Bimtek merasa sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Melalui kegiatan ini dirinya dan semua peserta mendapatkan banyak pengalaman dan tambahan keterampilan baru yang belum pernah kami ketahui dan buatkan.

“Dirinya telah menginisiasi pembentukan kelompok kerja usaha bersama (KUB) Bengkel kerja milineal di Kota Tual agar pengetahuan dan keterampilan yang telah diberikan oleh instruktur dapat kami terapkan dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis dalam mengembangkan usaha bengkel kami nantinya, tutur Kunu.

Seluruh peserta mengikuti bimbingan teknis ini dengan penuh semangat, ini terlihat dengan seluruh peserta mengambil bagian dalam bekerja seperti memotong pipa, besi, mengelas, memoles dan kegiatan produktif lainnya.

Kegiatan selama empat hari tersebut ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Industri Dinas Perindag Maluku. Dalam sambutannya, dirinya mengatakan bahwa sistem ekonomi gotong royong dalam perekonomian yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk dapat menikmati pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan berkeadilan.

Spirit perjuangan “MAREN” harus menjadi budaya para pelaku industri perbengkelan roda dua dan harus menjadi modal sosial bagi masyarakat di Kota Tual, untuk terus memacu diri, belajar dan bekerja secara bergotong royong guna mencapai kesejahteraan dan keadilan. Seperti halnya konsep MAREN berarti bekerja sama dan siap rela menolong sesama ketika ada yang membutuhkan.

“Upaya nyata Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dalam program dan kerja nyata sebagai bentuk pelaksanaan implementasi Keputusan Gubernur Nomor 90 Tahun 2023 tentang Satu OPD Satu Desa Binaan,” Pada penutupan kegiatan Bimtek diserahkan 40 NIB bagi Pelaku IKM di Kota Tual secara gratis, sebagai bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Maluku dalam memberikan perlindungan bagi usaha yang sementara dilakukan oleh para pelaku industri di Kota Tual,  kata Paliama yang adalah Sekretaris Dekranasda Provinsi Maluku.

Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, kami optimistis produk ekonomi kreatif yang dibuat generasi milenial Maluku akan semakin berkembang dan dikenal oleh publik dan Bumi Maren menjadi yang pertama dalam membumikan produk lokal logam bengke roda dua tersebut, tegasnya. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat, pemikiran Presiden pertama Indoensia Ir. Soekarno harus menjadi spirit dalam membangun jiwa patriotik dalam berusaha di bumi Maren Kota Tual Provinsi Maluku. Mari bersama kita lanjutkan perjuangan dalam mengembangkan sektor industri di Bumi Raja-Raja Maluku. Maluku Maju menuju Indonesia Emas. (Pm_hyt)

en_USEnglish