Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku terus berupaya mendorong penumbuhan dan pengembangan industry kecil, menengah, dan aneka (IKMA) di seluruh Kabupaten/Kota di Maluku. Konsep ini tentunya seirama dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perindustrian RI, yang terus menggalakan pengembangan industri melalui konsep OVOP dan UPAKARTI.
Konsep OVOP dipilih sesuai dengan potensi dan keunggulan komparatif dari tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku dengan sejumlah komoditi unggulan seperti halnya sumber daya alam yang dijadikan bahan baku maupun sumber daya manusia.
“Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing sektor IKMA di Provinsi Maluku dan sesuai dengan keunggulan daerah, kami melaksanakan program Sosialisasai dan Penilaian di sentra IKM melalui pendekatan One Village One Product (OVOP),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Yahya Kotta di Ambon, Selasa (11/6/) pada acara Pembukaan Sosialisasi dan Penilaian OVOP dan Upakarti di Provinsi Maluku tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Wijaya, Ambon.
Bila menelisik secara historis, konsep OVOP pertama kali diinisiasi di Prefektur Oita Jepang sejak tahun 1979 oleh Dr. Morihiko Hiramatsu, yang kemudian diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2007. Konsep OVOP tersebut memiliki spirit untuk mendorong masyarakat suatu daerah agar dapat menghasilkan produk yang kompetitif dengan nilai tambah tinggi dan mampu bersaing di tingkat global, tuturnya.
“Pendekatan OVOP tetap mengutamakan nilai dasar atau dengan kata lain ciri khas dan keunikan yang merupakan karakteristik daerah tersebut dengan tetap memanfaatkan sumber daya lokal yang potensial, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia,” katanya. Selain itu Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perindustrian memberikan penghargaan kepada para pengabdi dan pelopor bagi penumbuhan IKM di daerah dengan memberikan aksentuasi pada pelbagai stakeholder dalam membina dan memberikan andil mereka kepada pengembangan industri dengan pemberian penghargaan Upakarti, kata Kotta.


























Upaya sinergi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dengan memberikan penguatan melalui sosialisasi kepada aparatur Pembina industri di 11 Kabupaten/Kota di Maluku melalui pendekatan OVOP dan Upakarti agar fokus pada aspek yang dapat mendorong IKM go global, seperti inovasi dan pengembangan produk sesuai permintaan pasar, re-branding IKM OVOP, sehingga akan meningkatkan akses pasar bagi produk IKM OVOP.
Hadir dalam kegiatan ini, pejabat eselon 3 lingkup Dinas Perindag Maluku, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon dan pejabat fungsional.
Sedangkan narasumber pada kegiatan Sosialisasi ini adalah Eva Ladia, ST dari Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian RI. Paparan materi secara komprehensif oleh narasumber sehingga peserta memiliki pemahaman yang sama dalam upaya membumikan OVOP dan Upakarti di Provinsi seribu pulau ini.
Eva memberikan apresiasi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku yang terus memberikan pendampingan dan pengembangan OVOP dan Upakarti bagi tumbuhnya pelaku industri baik pangan, kerajinan maupun fashion yang terus mengalami perkembangan. Selain itu para pelaku IKM di Maluku telah masuk kedalam sistem informasi yang dikembangkan oleh Kemenperin RI yakni SIINAS, yang merupakan bentuk para pelaku IKM mendapat perlindungan dan manfaat dalam pengembangan usahanya, tegasnya.
Aprilia, salah satu peserta dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Seram Bagian Barat menyambut baik dan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindag Maluku yang telah menginisiasi kegiatan yang memberikan khasanah dan menambah pengetahuan bagi kami dalam mengembangankan produk OVOP yang justru banyak di Kabupaten kami. “Produk Ovop yang ada di seluruh daerah Maluku harus terus dikembangkan sehingga dapat bersaing dengan daerah lain di Indonesia, hanya dengan kerja keras, kerjasama yang terbangun niscaya usaha kita bersama akan membuahkan hasil, katanya.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini ialah para aparatur industri di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku yang diselenggarakan di Hotel Wijaya Ambon dari tanggal (11-12/6) secara daring dan luring.
Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama mewakili Kepala Dinas. Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan bagian dari penyelenggaraan Penghargaan OVOP dan Upakarti di tahun 2024.
“Ini merupakan tahap awal untuk menggandeng dinas terkait bidang perindustrian di Kabupaten/Kota untuk melakukan identifikasi potensi IKM unggulan dari sentra-sentra IKM daerah masing-masing, yang dapat diusulkan untuk penilaian di tahun ini”, tegas Paliama.
Dinas Perindag Maluku juga menggandeng para pemangku kepentingan lain untuk mengembangkan dan memperkuat IKM OVOP dan para Lembaga ataupun perorangan yang begitu getolnya dalam memberikan perhatian dalam pengabdian dan kepeloporannya dalam pengembangan IKM di daerah Maluku.
IKM OVOP merupakan IKM unggulan daerah yang menjadi tolak ukur dan representasi wajah IKM Maluku yang mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan mampu bersaing di pasar nasional dan global. “Oleh karena itu, saya mengajak para pemangku kepentingan untuk secara bersama-sama memperkuat IKM OVOP dan pengabdian bagi tumbuh dan berdaya saing,” katanya. (Pm)